Jakarta, FORTUNE - Anak usaha Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), merevisi nominal Belanja Modal pada 2024 menjadi Rp17 miliar. Itu berkaitan dengan rencana pembangunan gedung parkir, yang investasinya capai puluhan hingga ratusan miliar.
Menurut Direktur Operasi dan Teknik IPCC, Bagus Dwipoyono, awalnya, IPCC menyiapkan belanja modal sejumlah Rp57 miliar. Mengapa kini menurun jadi hanya belasan miliar?
Hal itu berkaitan dengan rencana pembangunan gedung parkir yang tidak jadi direalisasi pada 2024. Sebab, saat ini, proyek itu masih dalam proses persiapan, tepatnya perizinan terkait studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) kepada KLHK.
"Dari rencana belanja modal awal [Rp57 miliar], Rp40 miliar itu untuk pembangunan gedung parkir yang baru, yang belum dapat kami lakukan tahun ini. Kemungkinan akan bisa diserap pada 2024," kata Bagus saat ditemui di Kantor IPCC cabang Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (30/7).
Ihwal pembangunan gedung parkir, setelah rangkaian perizinan selesai, perseroan berencana membangunnya pada 2025. Proses itu akan terdiri dari dua tahap, yakni tahap I dan tahap II (ultimate).
Pada pembangunan tahap I, IPCC akan mendirikan gedung tiga lantai dengan luas sekitar 8.400 meter persegi. Kapasitas dari gedung itu adalah 340 slot. Adapun, biaya investasi tahap I diperkirakan mencapai Rp96 miliar.
Lalu, tahap II akan dilakukan pada 2026 akhir. Setelah tahap kedua selesai, maka kapasitas parkir gedung itu akan melonjak jadi 2.400 slot dengan total luas 4,4 hektare.
"Biaya investasi tahap ultimate sekitar Rp445 miliar. Itu kemungkinan akan dibangun di 2026 akhir atau awal 2027," kata Bagus lagi.
Dari total nominal belanja modal setelah revisi, perseroan sudah merealisasikan sekitar Rp3,7 miliar sampai dengan paruh I 2024. Untuk apa saja? Pembelian jaring debu di area terminal, mengingat terminal IPCC dekat dengan terminal lain yang menjalankan aktivitas bongkar muat tepung.
Selain membeli jaring debu, IPCC pun menggunakan belanja modal untuk memperbaiki dua lapangan yang berlokasi di sekitar terminalnya, serta menambah CCTV untuk memperkuat pengawasan.
Dari segi kinerja, pada paruh I 2024, IPCC membukukan laba bersih senilai Rp80,69 miliar, naik 2,24 persen (YoY) dari Rp78,91 miliar. Pencapaian itu didukung oleh kenaikan arus cargo alat berat sebesar 44,23 persen (YoY) serta cargo truk dan bus (21,82 persen) di Terminal Satelit. Namun, secara konsolidasi, ada penurunan untuk CBU sebesar 1,25 persen (YoY), yang mana proporsi terbesar berasal dari Terminal Satelit (40,94 persen); Terminal Internasional (40,74 persen); dan Terminal Domestik (18,32 persen).