Manggarai Barat, FORTUNE - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memberi kisi-kisi mengenai IPO saham berukuran jumbo di dua bulan terakhir 2024. Apa itu?
Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyebut bahwa tahun ini bursa optimistis meraih target ihwal membawa tiga perusahaan mercusuar IPO saham. "Beberapa perusahaan yang kami sebut [perusahaan] mercusuar ini akan masuk di periode November dan Desember," kata Iman kepada pers di acara Capital Market Journalis Workshop di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, dikutip Jumat (1/11).
Salah satu calon emiten dari perusahaan mercusuar itu disebut berasal dari sektor energi. Kemudian, menurut Iman, mereka juga termasuk emiten dalam antrean atau pipeline IPO saham per 25 Oktober 2024 yang berjumlah 28 perusahaan.
BEI sendiri memiliki target untuk memboyong setidaknya tiga perusahaan mercusuar untuk mencatatkan saham secara perdana di pasar modal. Kriteria dari IPO perusahaan mercusuar, meliputi: kapitalisasi pasar perusahaan saat IPO minimal Rp3 triliun, lalu tingkat free float-nya berada di level 20 persen.
"Kami sangat optimistis bahwa target perusahaan mercusuar [IPO] di 2024 akan tercapai," kata Iman lagi.
Sebelumnya, pada Juli lalu, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna sempat menyebut bahwa bakal ada dua perusahaan tercatat yang tergolong perusahaan mercusuar di paruh II 2024. Mereka merupakan perusahaan dari sektor real estate dan rekreasi.
Per 25 Oktober 2024, BEI melaporkan sudah ada 36 perusahaan tercatat baru yang IPO sepanjang tahun ini. Secara total, sudah ada 938 perusahaan tercatat di bursa. Yang mana, rekor pencatatan saham perdana tertinggi diraih pada 2023, yakni 79 emiten baru selama satu tahun.
Di antara 79 perusahaan tercatat baru di 2023 itu, ada beberapa perusahaan mercusuar, yaitu: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Amman Mineral International Tbk (AMMN), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Ketiganya sama-sama bagian dari grup konglomerasi bisnis.
