Investor Waspada! IHSG Rawan Lanjut Koreksi di Awal Pekan

Sejumlah sentimen mewarnai laju IHSG pekan ini.

Investor Waspada! IHSG Rawan Lanjut Koreksi di Awal Pekan
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG rawan terkoreksi pada Senin (28/10), bergerak di antara level support 7.630, pivot 7.750, dan resisten 7.850.
  • Pasar mencermati indikator ketenagakerjaan AS dan indeks manufaktur Tiongkok, serta fokus pada kinerja kuartal III 2024 dari dalam negeri.
  • Wall Street ditutup beragam, dibayangi kondisi U.S. 10-year Bond Yield yang relatif tinggi (4,24 persen) di pekan lalu.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) rawan terkoreksi pada Senin (28/10), melanjutkan pelemahan yang terjadi di pekan lalu. 

Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG hari ini akan bergerak di antara level support7.630, pivot 7.750, dan resisten 7.850. Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas pekan ini adalah SMGR, INTP, EXCL, dan TLKM.

IHSG rawan mengalami pelemahan lanjutan hingga kisaran support 7630-7650 di Senin (28/10). Support level tersebut juga berhimpitan dengan MA20. Oleh sebab itu, pergerakan selanjutnya IHSG akan bergantung pada kemampuan IHSG bertahan di atas 7.630 atau tidak.

"Data-data tersebut memicu keraguan pasar terhadap agresivitas pemangkasan suku bunga acuan the Fed di sisa 2024," jelas Valdy dalam riset hariannya.

Pada pekan ini, pasar mencermati indikator-indikator ketenagakerjaan AS yang berpotensi mempengaruhi pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter the Fed di sisa 2024. Selain itu, pasar akan merespon indeks manufaktur Tiongkok yang diperkirakan sudah kembali ke atas 50 di Oktober 2024.

Dari dalam negeri, fokus pasar masih kepada kinerja kuartal III 2024. Emiten bank (BMRI dan BRIS) dijadwalkan akan mengumumkan kinerja pada awal pekan, diikuti ASII dan ADRO. Selanjutnya, giliran emiten terkait consumer (ICBP dan KLBF) yang akan mengumumkan kinerjanya menjelang akhir pekan.

Valdy mengatakan, "Secara umum, pekan ini diperkirakan sebagai puncak periode rilis kinerja keuangan."

Dari pasar global, indeks-indeks Wall Street ditutup beragam di Jumat (25/10). DJIA dan S&P 500 mengakhiri 6 pekan rally penguatan, sementara rally Nasdaq memasuki pekan ketujuh. Nasdaq ditopang oleh antisipasi rilis kinerja keuangan dari perusahaan teknologi besar di pekan ini, diantaranya Amazon, Meta, Microsoft dan Nvidia. 

Wall Street dibayangi kondisi U.S. 10-year Bond Yield yang relatif tinggi (4,24 persen) di pekan lalu. Kondisi ini dipicu oleh data durable goods orders (+0,4 persen, MoM) di September 2024 dan Michigan Consumer Sentiment (70,5) pada Oktober 2024 yang lebih tinggi dari perkiraan.

Sementara itu, CGS International Sekuritas memproyeksikan sentimen negatif di pasar berasal dari koreksi mayoritas indeks-indeks di bursa Wall Street, serta berlanjutnya aksi jual investor asing. Di sisi lain, katalis positif datang dari kenaikan sejumlah harga komoditas dan musim rilis kinerja emiten domestik.

"IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.660/7.625 dan resisten 7.730/7.765," demikian menurut tim riset CGS International Sekuritas Indonesia.

Saham-saham yang mereka soroti hari ini, mencakup: BMRI, BBNI, ACES, TLKM, SMGR, dan TPIA.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Ini Empat Tuntutan Serikat Pekerja untuk Selamatkan Sritex dari Pailit
Biaya Pembuatan Paspor Naik jadi Rp950.000, Berlaku per Desember 2024
ESDM: Pertumbuhan Biodiesel 2023 Hemat Devisa Negara Hingga Rp120,54 T
Emiten Properti Aguan (PANI) Naikkan Target Pra Penjualan jadi Rp6 T
Perbedaan Bangkrut dan Pailit dalam Dunia Usaha
Investor Waspada! IHSG Rawan Lanjut Koreksi di Awal Pekan