Jakarta, FORTUNE - Bagaimana proyeksi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) pada Selasa (5/3), setelah ditutup melemah 0,48 persen di level 7.276,75 kemarin (4/3)?
Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, IHSG hari ini akan melanjutkan koreksi kemarin, dengan rentang pergerakan di antara support 7.230 dan resisten di 7.300. Saham-saham pilihannya hari ini, meliputi: ASII, BBCA, BBRI, MDKA, dan PGEO.
Level support IHSG hari ini ada di 7.234, 7.200, 7.099, dan 7.021. Sementara itu, level resistennya berada di 7.403, 7.503, dan 7.606. "IHSG membentuk candle bearish pada hari Senin dan diperkirakan dapat melemah ke 7.202-7.234 karena IHSG sudah menembus ke bawah level 7.265," kata Ivan dalam riset harian.
Bahkan, ia menilai, IHSG berpeluang menuju level 7.138 apabila nanti menembus ke bawah support penentu di 7.200.
Sementara, Head of Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG hari ini terkonsolidasi di rentang support 7.250. Level support IHSG hari ini, menurut Phintraco Sekuritas, berada di 7.275, dengan pivot di 7.330 dan resisten di 7.370.
"Secara teknikal, masih terjadi pelebaran negative slope pada MACD. Akan tetapi, Stochastic RSI hampir memasuki area oversold," jelas Valdy dalam riset kepada Fortune Indonesia.
Saham-saham yang ia soroti pada hari ini, terdiri dari: ASSA, ERAA, MDKA, PGAS, dan PTBA.
Sentimen IHSG hari ini
Lantas, apa saja sentimen IHSG hari ini? Pertama, para pelaku pasar masih mencermati perkembangan arah kebijakan moneter The Fed dan Bank Sentral Eropa atau ECB.
ECB sendiri diproyeksikan menahan suku bunga acuan di level 4,5 persen pada pertemuannya pekan ini. Di sisi lain, petunjuk arah kebijakan The Fed bisa saja tersirat dalam testimoni Kepala The Fed, Jerome Powell di pekan ini. Adapun, penyampaian testimoni itu akan ia lakukan setelah rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat, yang diprediksi turun pada Februari 2024.
"Terdapat spekulasi testimoni yang lebih dovish dari Powell pada Rabu (6/3) mendatang," ujar Valdy.
Di dalam negeri, para pelaku pasar akan mengantisipasi data cadangan devisa (cadev) per akhir Februari, yang juga akan rilis pada Rabu pekan ini. Posisi cadev sendiri diperkirakan masih jauh di atas kecukupan minimal internasional di tiga bulan impor.
