Jelang Rilis Data Ekonomi AS, Waspada Pantau Laju IHSG

IHSG berpotensi menguat, tapi harus waspada juga.

Jelang Rilis Data Ekonomi AS, Waspada Pantau Laju IHSG
Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali menguat, Jumat (13/10), melanjutkan kenaikan 0,04 persen ke level 6.935,15 kemarin.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, IHSG masih berpeluang menguat lagi karena stabilnya kondisi ekonomi saat ini. Dalam jangka pendek, akan ada sentimen fluktuasi harga komoditas dan pergerakan nilai tukar rupiah.

"Itu akan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pola gerak IHSG," katanya melalui riset harian.

William pun memproyeksikan IHSG bergerak di kisaran support 6.789 dan resisten di 6.978.

Di sisi lain, Analis Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan IHSG akan terkoreksi hari ini, dengan pergerakan di rentang 6.900 sampai dengan 7.0000. Menurutnya, pola upper-shadow kemarin menandakan penguatan tidak ditopang oleh tingkat kepercayaan dari para pelaku pasar.

"Terlebih terdapat indikasi overbought pada Stochastic RSI," katanya dalam riset.

Lebih lanjut, hari ini pola gerak IHSG akan dipengaruhi oleh data inflasi dan pengangguran Amerika Serikat (AS). Begitu pula dengan data ekonomi Cina, yang akan turut menentukan arah gerak indeks acuan saham.

Alrich menjelaskan, inflasi Cina diprediksi meningkat ke 0,2 persen (YoY) pada September 2023, dari sebelumnya 0,1 persen (YoY) pada Agustus 2023. Impor dan ekspornya pun diperkirakan kembali turun walau tak separah pada Agustus lalu.

Dari dalam negeri, nilai tukar rupiah yang kembali menguat terbatas juga akan menjadi sentimen tersendiri bagi IHSG.

Alrich pun menyoroti peluang rebound terbatas pada saham-saham BRIS, BBCA, dan BBRI, serta peluang menguji resisten untuk BMRI. Lebih lanjut, ia pun menyoroti saham-saham milik UNVR, TKIM, ADMR, AUTO, dan ICBP.

Secara teknikal, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, selama IHSG belum bisa menembus 7.055, maka pergerakannya diprediksi sedang berada di bagian dari wave c dari wave (ii) sehingga masih rawan terkoreksi menguji rentang area 6.747-6.820.

Level support berada di 6.900 dan 6.839, sedangkan resistennya adalah 6.992 dan 7.046. Saham-saham pilihan Ivan hari ini, terdiri dari: ACES, ASII, BBRI, dan NSSS.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OPEC+ Sepakat Tunda Kenaikan Produksi Minyak Hingga November
Bisnis Manajemen Fasilitas ISS Tumbuh 5% saat Perlambatan Ekonomi
7 Jet Pribadi Termahal di Dunia, Harganya Fantastis!
Gagal Tembus Resisten, IHSG Diprediksi Konsolidasi
Fitur AI Jadi Alasan Canva Naikkan Harga hingga 300%
Pertamina Siapkan 15 Persen Belanja Modal untuk Transisi Energi