Jakarta, FORTUNE - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar para pelaku pasar modal tak berpuas diri meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencetak rekor tertinggi.
Jokowi tak meragukan kemampuan pasar modal Tanah Air beradaptasi demi mengatasi dampak perekonomian global saat ini. Tapi, itu saja menurutnya belum cukup.
“Jangan bangga hanya mencetak rekor IHSG,” katanya dalam pembukaan Capital Market Summit and Expo 2022, Kamis (13/10). “Yang penting, bagaimana mempertahankan aliran modal yang ada saat ini dan menarik aliran modal dari luar.”
Karena itulah, Jokowi menantikan berbagai kebijakan pasar modal yang mampu menyokong kondisi perekonomian nasional. Khususnya di tengah dinamika global saat ini, dari kenaikan suku bunga global dan nasional hingga lonjakan biaya energi.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year to date, IHSG terpantau menguat 3,23 persen. Pada 13 September lalu, indeks acuan saham sempat menyentuh level all time high (ATH) di level 7.318.
Peran pasar modal dalam menopang pertumbuhan ekonomi
Mengacu data KSEI per 11 Oktober, jumlah single investor identification(SID) pasar modal sepanjang 2022 tumbuh 2,3 juta, sehingga totalnya mencapai 9,8 juta. Adapun, 4,3 juta di antaranya merupakan investor saham.
Jumlah perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pun telah mencapai 810, dengan 44 emiten baru yang melantai tahun ini. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, juga menyoroti net buying asing yang terus tumbuh.
“Mencapai Rp69,5 triliun per akhir September 2022, naik hampir dua kali lipat dibanding akhir 2021,” ujarnya. “Ini menunjukkan Indonesia masih jadi salah satu tujuan investasi menarik di mata investor.”
Berdasarkan data RTI Business, Kamis (13/10), total volume perdagangan pasar modal Indonesia mencapai 4,8 triliun lembar dengan frekuensi transaksi 261,9 juta kali. Nilai transaksinya sendiri mencapai Rp2.877,8 triliun. Adapun, total net foreign buy di seluruh pasar mencapai Rp72,4 triliun.
Iman pun berujar, “Di tengah dinamika global yang terjadi, prospek ekonomi indonesia diharapkan tetap terjaga secara berkelanjutan.”
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan pentingnya peran pasar modal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi domestik sampai dengan kuartal ketiga 2022.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ada di level 5 persen, serta diproyeksikan mencapai 5,1 persen–5,4 persen pada tahun ini.
“Kami harap untuk kuartal selanjutnya, bisa bertumbuh bisa mencapai target 5,2 persen,” ujar Airlangga di momen yang sama.