Kabar Merger Grab-GoTo dan Peran Masayoshi Son SoftBank

Grab enggan berkomentar, GoTo belum menanggapi.

Kabar Merger Grab-GoTo dan Peran Masayoshi Son SoftBank
Logo GoTo dan Grab. (Fortune Indonesia/Tanayastri Dini)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Grab Indonesia membantah kabar merger dengan GoTo yang semakin intens, menyebutnya sebagai rumor dan spekulasi.
  • Diskusi merger Grab-GoTo ditargetkan selesai pada 2025, dengan investor GOTO memimpin pembicaraan.
  • Saham GOTO naik 7,41% ke Rp87 dan saham GRAB di Nasdaq menguat 6,83% setelah kabar merger kembali mencuat.

Jakarta, FORTUNE - Grab Indonesia buka suara mengenai kabar merger Grab-GoTo yang disebut semakin intens.

"Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar," kata Narasumber Grab kepada Fortune Indonesia, Selasa (4/2).

Sebelumnya, diskusi merger Grab-GoTo ditargetkan selesai pada 2025. Salah satu eksekutif dari Provident Capital Partners, salah satu investor GOTO, memimpin pembicaraan.

Fortune Indonesia telah menghubungi pihak GoTo, tetapi perseroan masih belum memberikan komentar hingga berita ini diterbitkan.

"Eksekutif yang aktif terlibat dalam dialog itu menyatakan, kesepakatan mesti direalisasikan pada 2025 atau tak akan terjadi sama sekali," demikian dikutip dari Bloomberg.

Grab dan Grup GoTo disebut masih dalam tahap diskusi awal terkait merger. Sejumlah skenario potensial yang dapat dicapai dari dialog tersebut, di antaranya: investasi melalui dana segar, saham, ataupun kedua instrumen tersebut.

Dibawah kepemimpinan Patrick Walujo, peluang merger Grup GOTO dengan Grab dilaporkan semakin terbuka. Investor kedua pihak pun kabarnya mendukung rencana tersebut agar berlanjut ke tahap selanjutnya.

Ini bukan pertama kalinya isu mengenai merger Grab-GoTo mengudara. Pada 2024, hal yang sama juga sempat menjadi buah bibir. Pendiri SoftBank, Masayoshi Son disebut-sebut pernah memantik dialog soal peluang merger kedua perusahaan portofolio SoftBank itu.

Pada kuartal IV 2020, The Japan Times melaporkan, Grab dan GoTo aktif melakukan panggilan Zoom rutin untuk membahas soal opsi merger. Tantangan yang disoroti, jika akuisisi itu terjadi, di antaranya: apakah seluruh operasional keduanya akan digabungkan atau Grab hanya akan mengakuisisi bisnis GoTo di Indonesia?

Narasumber anonim mengatakan, Pendiri Grab, Anthony Tan lebih menyukai akuisisi yang skalanya lebih sempit. Caranya, menjadikan GoTo sebagai anak perusahaan Grab.

Pergerakan saham GOTO dan GRAB

Bagaimana pergerakan saham Grab Holdings Ltd. dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) saat kabar merger Grab dan GoTo kembali mencuat, Selasa (4/2) WIB? Keduanya sama-sama mengalami penguatan harga.

Saham GOTO melejit 7,41 persen ke Rp87 pada Selasa pukul 16.43 WIB. Volume transaksi atas GOTO mencapai 11,6 miliar saham, dengan nilai transaksi Rp997 miliar, dan frekuensi transaksi 36.200 kali.

Sama dengan GOTO, saham GRAB yang tercatat di Nasdaq terpantau menguat 6,83 persen menjadi US$4,85 pada tahap pre-market hour, 4 Februari pukul 04.51 GMT+5. Itu terjadi setelah koreksi 0,87 persen GRAB pada penutupan perdagangan hari bursa sebelumnya. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

4 Petinggi Erajaya (ERAA) Kompak Mundur, Sahamnya Memerah!
Diskon Tarif Listrik Berandil pada Deflasi 0,76 Persen Januari 2025
Daftar Harga Gas LPG dan Bright Gas Februari 2025
BBRI akan Buyback Saham Rp3 Triliun, Kapan Jadwalnya?
Jadi DPO, Adrian Gunadi Masuk Red Notice Interpol & Paspor Dicabut
4 Rekomendasi Saham Pilihan Analis Awal Februari 2025