Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) berpotensi berbalik menguat pada Rabu (19/6). Itu ditopang oleh proyeksi penguatan rupiah.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memperkirakan IHSG hari ini bergerak di kisaran support 6.700, pivot 6.780, dan resisten di 6.850.
Lebih lanjut, potensi rebound IHSG hari ini menuju kisaran 6.750–6.780 (19/6). Potensi rebound tersebut bersamaan dengan proyeksi rebound nilai tukar rupiah pascapelemahan signifikan ke Rp16.395 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (14/6).
Dari eksternal, penurunan U.S. 10-year Bond Yield seiring dengan peningkatan peluang pemangkasan suku bunga acuan the Fed pada September 2024 dapat memicu rebound nilai tukar rupiah pada Rabu (19/6).
Sementara itu, dari pasar domestik, klarifikasi dari tim Prabowo-Gibran bahwa isu rencana menaikan rasio utang terhadap PDB menjadi 50 persen tidak benar dan merupakan rumor. Sebagai informasi, rasio utang terhadap PDB Indonesia berada di 39,9 per Desember 2022.
Dus, ,empertimbangkan sentimen-sentimen di atas, saham-saham yang tergolong rate-sensitive kemungkinan dapat dicermati pada hari ini (19/6). Selanjutnya, saham-saham energi juga dapat dicermati seiring tren kenaikan harga komoditas energi di pekan ini.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG hari ini melemah di rentang support 6.695 dan resisten 6.755.
Adapun, IHSG melemah 1,42 persen di level 6.734,83 pada akhir perdagangan 14 Juni 2024. IHSG akan menguji area support 6.639–6.675 dan dapat melanjutkan pelemahannya menuju 6.543 apabila IHSG menembus ke bawah fraktal 6.639.
Level support IHSG hari ini berada di 6.675, 6.600, 6.543, dan 6.509. Di sisi lain, level resistennya di 6.831, 6.932, dan 7.032. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bearish.
Daftar saham yang dipilih oleh Binaartha Sekuritas pada perdagangan hari ini, terdiri dari: ACES, BRPT, CPIN, INCO, dan UNVR.
Salah satu di antara emiten tersebut, yakni UNVR, akan menggelar paparan publik pada pekan ini. Yang mana, topik spin-off bisnis es krim perseroan termasuk dalam perhatian pasar. Sebab, pada paparan kinerja sebelumnya, UNVR telah membahas mengenai rencana tersebut, sejalan dengan apa yang dilakukan oleh Unilever Global.
