Jakarta, FORTUNE - Komisaris PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), Wenzel Sutantio, menjual 8,19 juta unit saham perseroan melalui dua kali transaksi. Berapa nilainya?
Berdasarkan keterbukaan informasi, Wenzel melakukan aksi jual dengan harga penjualan Rp5.500 per saham pada 22 November dan 28 November 2024. Dari hasil jual itu, ia mengantongi Rp45,05 miliar.
"Tujuan dari transaksi adalah investasi. Status kepemilikan saham [bersifat] langsung," demikian pernyataan Sekretaris Perusahaan Cisarua Mountain Dairy, Dinar Primasari, dikutip Jumat (29/11).
Adapun, setelah transaksi, jumlah saham dan persentase kepemilikan saham Wenzel atas CMRY mencapai 561,81 juta unit saham (7,08 persen), dari sebelumnya 570,00 juta unit saham (7,18 persen).
Pada akhir perdagangan sesi I, Jumat, saham CMRY menguat 1,87 persen ke harga Rp5.450, setelah dibuka di Rp5.400 pada awal perdagangan. Volume transaksi atas saham CMRY berjumlah 149.000 saham, dengan nilai transaksi Rp808 juta, dan frekuensi transaksi 313 kali.
Dalam seminggu belakangan ini, harga saham CMRY telah naik 2,83 persen. Di sisi lain, selama sebulan terakhir, saham produsen produk sosis Kanzler itu tercatat terkoreksi 1,80 persen.
Sebelumnya, CGS International (CGSI) Sekuritas Indonesia menetapkan harga saham CMRY pada level Rp5.600, naik dari target sebelumnya: Rp4.800. Itu ditopang oleh proyeksi pertumbuhan kinerja perseroan pada 2024 dan 2025.
Dalam risetnya, CSGI memproyeksikan pendapatan dan laba Cimory masing-masing berjumlah Rp8,9 triliun dan Rp1,6 triliun pada 2024; serta Rp10,2 triliun dan Rp1,8 triliun pada 2025.
"Kami meningkatkan proyeksi pendapatan dan laba bersih [CMRY] pada 2024 hingga 2026 sebesar 1–3 persen dan 4–6 persen karena kami memprediksi ASP segmen produk susu akan naik 1–3 persen," jelaas Analis CGSI Sekuritas, Baruna Arkasatyo, dikutip Jumat.
Selain itu, CGSI Sekuritas pun meningkatkan proyeksi CAGR pada segmen makanan konsumen menjadi 17 persen (2024) dan 11 persen (2025), dari sebelumnya 16 persen dan 10 persen.