Konflik Ukraina-Rusia Mereda, Harga Emas Anjlok

Pasar masih mewaspadai penurunan lanjutan.

Konflik Ukraina-Rusia Mereda, Harga Emas Anjlok
Ilustrasi investasi jangka panjang. (ShutterStock/Quon_ID)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Harga emas hari ini menurun cukup signifikan, setelah sempat menanjak beberapa hari terakhir. Penurunan tersebut disebabkan oleh meredanya konflik usai pemerintah Rusia menarik sebagian pasukan dari perbatasan Ukraina. Fenomena itu membuat aset safe heaven seperti emas sedikit kehilangan magnetnya.

Mengutip dari laman Logammulia.com, harga emas Antam, hari ini turun Rp11.000 per gram atau 1,1 persen menjadi Rp946.000 per gram. Demikian pula harga pembelian kembali (buy back), dimana harga emas kini berada di angka Rp 850.000 per gram, yang juga turun Rp11.000 dari sehari sebelumnya. 

Dalam sepekan terakhir, pergerakan harga emas Antam terpantau berada di rentang Rp 943.000-957.000 per gram dan dalam sebulan terakhir, harga emas berada di kisaran Rp 938.000-957.000 per gram.

Sementra di pasar spot, harga emas melemah US$18 atau 0,95 persen di kisaran US$1.853 per troi ons pada penutupan perdagangan kemarin. Harganya masih sempat menanjak ke level US$1.880 per troi ons sebelum pengumuman penarikan pasukan.

“Penarikan (pasukan) ini untuk mendukung bantahan Rusia bahwa mereka tak berniat menyerang Ukraina,” kata Analis komoditas dari Monex Investindo, Ariston Tjendra kepada Fortune Indonesia, Rabu.

Pada Rabu (16/2) pukul 09.22 WIB, harga emas spot kembali terkoreksi 0,05 persen ke US$1.852,63 per troi ons. Harga emas berjangka kontrak April 2022 juga melemah 0,14 persen pada 09.36 WIB menjadi US$1.853,65 per troi ons.

Selain itu, logam mulia Palladium juga tergelincir 4,6 persen menjadi US$2.252,68 per ounce di penghujung perdagangan kemarin. Padahal, sebelumnya aset itu melambung ke level tertinggi selama dua pekan akibat adanya kecemasan gangguan pasokan karena konflik Rusia-Ukraina.

Risiko penurunan harga emas lebih dalam dan pemicunya

Pasar keuangan masih mewaspadai serangan Rusia, meskipun negara itu telah mengambil langkah penarikan. Namun, pelaku pasar masih menanti langkah konkrit dan pembuktian klaim Rusia.

"Bila ada tindakan baru dalam menurunkan ketegangan di wilayah perbatasan Rusia-Ukraina, harga emas bisa turun lebih dalam lagi,' kata Ariston menambahkan. 

Selain itu, pasar juga masih mengkhawatirkan kenaikan inflasi global. Sentimen itu masih menjaga harga emas spot di level tertinggi. Sebab biasanya pasar mengamankan nilai aset dari inflasi melalui pembelian emas.

Nanti malam, investor pasar keuangan akan menantikan sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS). Begitu juga dengan rilis notula rapat kebijakan moneter The Fed pada Januari lalu.

Dengan kondisi ini, harga emas berisiko akan tergelincir lebih lanjut lagi apabila data penjualan ritel dan produksi industri AS pada Januari lebih bagus dari proyeksi dan rilis The Fed mengindikasikan pendekatan lebih agresif terkait kenaikan suku bunga acuan.

Secara teknikal, penurunan yang berlanjut memerlukan konfirmasi penembusan support yang konsisten di bawah kisaran US$1.843 per troi ons; dengan potensi menuju US$1.830.

“Bila harga tidak berhasil bertahan di bawah support US$1843, harga bisa rebound kembali ke kisaran $1870,” jelas Ariston.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina