Jakarta, FORTUNE - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) meraih laba bersih senilai Rp2,78 triliun pada 2023, naik 16 persen (YoY) dari Rp2,40 triliun pada 2022. Sejalan dengan pengumuman itu, saham AKRA pun menguat 23,69 persen ke harga Rp1.775 pada Kamis (21/3).
Pertumbuhan laba itu diraih ketika pendapatan konsolidasi perseroan terkoreksi dari Rp47,54 triliun pada 2022 menjadi Rp42,08 triliun pada 2023.
Hal itu karena penurunan pendapatan dari segmen perdagangan dan distribusi, dari Rp44,69 triliun menjadi Rp38,21 triliun. Begitu juga dengan segmen jasa logistik dan pabrikan yang pendapatannya turun menjadi Rp1,55 triliun, dari Rp1,69 triliun. Penyebabnya, normalisasi harga BBM dan bahan kimia dasar internasional.
Kendati demikian, pendapatan dari segmen kawasan industri melesat 102 persen (YoY), dari Rp1,15 triliun menjadi Rp2,32 triliun. Itu berkat pertumbuhan penjualan lahan dan peningkatan kontribusi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE di Gresik, Jawa Timur dan peningkatan kontribusi dari segmen utilitas.
"Investasi perseroan di KEK JIIPE Gresik mulai membuahkan hasil signifikan. Penjualan tanah [JIIPE Gresik] selama 2023 mencapai 91 hektar, lebih tinggi dari 44 hektar pada tahun fiskal 2022," kata Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo dalam keterangan resmi, Kamis.
Kontribusi segmen kawasan industri terhadap laba bruto konsolidasi pun meningkat dari 13 persen pada 2022 menjadi 22 persen pada 2023. Adapun, laba bruto AKRA pada 2023 mencapai Rp4,47 triliun.
Efisiensi operasional
Meski pendapatan bersih menurun, laba bersih AKR Corporindo tetap meningkat. Hal itu juga karena efisiensi operasional yang menghasilkan pengurangan biaya. Itu tercermin dari beban pokok penjualan dan pendapatan yang menurun dari Rp43,28 triliun menjadi Rp37,61 triliun.
Arus kas operasionalnya juga masih terjaga di level Rp6,53 triliun (naik dari Rp4,33 triliun) atau 22 persen terhadap total aset pada 2023. Adapun, aset AKRA berjumlah Rp30,25 triliun atau naik 11 persen (YoY).
EBITDA juga tumbuh sebesar 14 persen menjadi Rp 4,04 triliun dan memungkinkan perusahaan mendanai ekspansi serta membayar dividen interim. "Perusahaan semakin meningkatkan Return on Equity menjadi 24,7 persen pada tahun fiskal 2023 dan Return on Assets meningkat menjadi 9,2 persen," ujar Haryanto.
Hasilnya, tak hanya laba bersih, laba per saham AKRA pun menguat dari Rp121,77 menjadi Rp140,87 pada 2023.