Jakarta, FORTUNE - Lonjakan laba bersih PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di 2022 mendongkrak harga saham perseroan 14,57 persen di akhir sesi I perdagangan Selasa (11/4). Berdasarkan data RTI Business, saham Alam Sutera Realty diperdagangkan di harga Rp173, setelah bergerak di rentang harga Rp151 sampai dengan Rp179. Rerata harga sahamnya mencapai Rp170,50.
Adapun, sepanjang sesi I hari ini, volume transaksi ASRI berjumlah 148,18 juta saham, dengan nilai transaksi Rp25,27 miliar dan frekuensi transaksi 7.372 kali.
Harga saham ASRI mulai meningkat menjelang pukul 11.00 WIB, setelah pengumuman kinerja tahunan perseroan yang mencatatkan rapor biru. Laba bersih emiten milik The Ning King itu melesat 645,49 persen (YoY) dari Rp145,69 miliar menjadi Rp1,08 triliun pada 2022. Laba per sahamnya pun meroket 645,88 persen (YoY) menjadi Rp55,27.
Penjualan, pendapatan jasa dan usaha lain pun meningkat
Bersamaan dengan meroketnya laba bersih, ASRI juga membukukan lonjakan penjualan, pendapatan jasa dan usaha lain sebesar 57,81 persen (YoY) menjadi Rp4,49 triliun, dari sebelumnya Rp2,84 triliun.
Kontribusi terbesar berasal dari segmen usaha real estat, yakni sebesar Rp3,84 triliun. Angka itu bertumbuh 58,10 persen (YoY) dari Rp2,43 triliun pada 2021. Itu terdiri dari penjualan tanah (Rp1,63 triliun), rumah dan ruko (Rp1,32 triliun), apartemen (Rp881,37 miliar), kios (Rp890,74 juta), dan gedung perkantoran (Rp4,13 miliar).
Adapun, dari segi jumlah unit, perseroan berhasil menjual 59 unit tanah, 604 unit rumah dan ruko, 427 unit apartemen, 3 unit kios, dan 1 unit gedung perkantoran.
Selanjutnya, bisnis jasa hospitality dan prasarana mencetak penjualan sebesar Rp506,81 miliar, naik 25,83 persen (YoY) dari Rp402,77 miliar. Itu berasal dari pendapatan pengelolaan kota (Rp182,91 miliar), rekreasi dan olahraga (Rp3,87 miliar), sewa dan fasilitasnya (Rp207,12 miliar), serta lain-lain (Rp112,89 miliar).
Sementara itu, segmen bisnis pariwisata meraih pendapatan sejumlah Rp131,80 milliar, melambung 1.068,44 persen (YoY) dari Rp11,28 miliar pada tahun 2021. Itu meliputi penjualan tiket (Rp70,81 miliar), restoran (Rp14,75 miliar), sewa (Rp29,26 miliar), dan lainnya (Rp16,97 miliar).
Lebih lanjut, segmen operasi lainnya meroket 600,00 persen (YoY) dengan pendapatan Rp10,43 miliar, dari sebelumnya Rp1,49 miliar.