Laba Alam Sutera Naik 645,5% di 2022, Saham Menguat 14,5%

Pendapatan Alam Sutera juga naik 57,8%.

Laba Alam Sutera Naik 645,5% di 2022, Saham Menguat 14,5%
Properti Alam Sutera Realty. (Website ASRI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Lonjakan laba bersih PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) di 2022 mendongkrak harga saham perseroan 14,57 persen di akhir sesi I perdagangan Selasa (11/4). Berdasarkan data RTI Business, saham Alam Sutera Realty diperdagangkan di harga Rp173, setelah bergerak di rentang harga Rp151 sampai dengan Rp179. Rerata harga sahamnya mencapai Rp170,50. 

Adapun, sepanjang sesi I hari ini, volume transaksi ASRI berjumlah 148,18 juta saham, dengan nilai transaksi Rp25,27 miliar dan frekuensi transaksi 7.372 kali. 

Harga saham ASRI mulai meningkat menjelang pukul 11.00 WIB, setelah pengumuman kinerja tahunan perseroan yang mencatatkan rapor biru. Laba bersih emiten milik The Ning King itu melesat 645,49 persen (YoY) dari Rp145,69 miliar menjadi Rp1,08 triliun pada 2022. Laba per sahamnya pun meroket 645,88 persen (YoY) menjadi Rp55,27.

Penjualan, pendapatan jasa dan usaha lain pun meningkat

Bersamaan dengan meroketnya laba bersih, ASRI juga membukukan lonjakan penjualan, pendapatan jasa dan usaha lain sebesar 57,81 persen (YoY) menjadi Rp4,49 triliun, dari sebelumnya Rp2,84 triliun.

Kontribusi terbesar berasal dari segmen usaha real estat, yakni sebesar Rp3,84 triliun. Angka itu bertumbuh 58,10 persen (YoY) dari Rp2,43 triliun pada 2021. Itu terdiri dari penjualan tanah (Rp1,63 triliun), rumah dan ruko (Rp1,32 triliun), apartemen (Rp881,37 miliar), kios (Rp890,74 juta), dan gedung perkantoran (Rp4,13 miliar).

Adapun, dari segi jumlah unit, perseroan berhasil menjual 59 unit tanah, 604 unit rumah dan ruko, 427 unit apartemen, 3 unit kios, dan 1 unit gedung perkantoran.

Selanjutnya, bisnis jasa hospitality dan prasarana mencetak penjualan sebesar Rp506,81 miliar, naik 25,83 persen (YoY) dari Rp402,77 miliar. Itu berasal dari pendapatan pengelolaan kota (Rp182,91 miliar), rekreasi dan olahraga (Rp3,87 miliar), sewa dan fasilitasnya (Rp207,12 miliar), serta lain-lain (Rp112,89 miliar).

Sementara itu, segmen bisnis pariwisata meraih pendapatan sejumlah Rp131,80 milliar, melambung 1.068,44 persen (YoY) dari Rp11,28 miliar pada tahun 2021. Itu meliputi penjualan tiket (Rp70,81 miliar), restoran (Rp14,75 miliar), sewa (Rp29,26 miliar), dan lainnya (Rp16,97 miliar).

Lebih lanjut, segmen operasi lainnya meroket 600,00 persen (YoY) dengan pendapatan Rp10,43 miliar, dari sebelumnya Rp1,49 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024