Laba Bali United Q1-23 Turun walau Pendapatan Naik, Mengapa?

Laba bersih Bali United turun 17,58% di kuartal-I 2023.

Laba Bali United Q1-23 Turun walau Pendapatan Naik, Mengapa?
Bali United. (Flickr/Ya, saya inBaliTimur)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) mencatatkan koreksi pada laba bersihnya di kuartal pertama 2023, walaupun pendapatannya naik. Mengapa demikian?

Melansir laporan keuangan triwulan pertama versi tidak diaudit perseroan, pendapatannya bertumbuh 7,80 persen (YoY) dari Rp77,0 miliar menjadi Rp83,0 miliar. tapi, laba bersihnya terkikis 17,58 persen (YoY) dari Rp43,75 miliar menjadi Rp36,65 miliar. 

Laba per sahamnya juga mau tidak mau terkoreksi 16,18 persen (YoY), dari Rp7,29 menjadi Rp6,11.

Usut punya usut, sebelum dikurangi pajak, keuntungan dari Bali United pun sudah tertekan, dari sebelumnya Rp45,78 miliar menjadi Rp41,10 miliar.

Selain itu, beban operasinya juga membengkak dari Rp69,39 miliar menjadi Rp82,04 miliar. Secara detail, terjadi kenaikan pengeluaran di sejumlah pos, seperti gaji; fee profesional; depresiasi dan amortisasi; akomodasi, hotel, dan tempat tinggal; beban pokok merchandise dan kafe; biaya komunikasi; DP pemain; sewa aset dan peralatan; pajak pph 21; sewa kendaraan; beban pemain; kebutuhan dan operasional kantor; biaya medis dan tunjangan; sewa venue; serta sewa properti acara.

Kenaikan signifikan terjadi di beberapa pos beban, di antaranya: biaya gaji (dari Rp17,16 miliar menjadi Rp25,98 miliar), biaya sewa venue (dari nol menjadi Rp1,03 miliar), biaya sewa properti acara (dari nol menjadi Rp40,05 juta).

Detail pendapatan Bali United

source_name

Secara terperinci, pendapatan Bali United berasal dari manajemen klub, yang meliputi: komersial senilai Rp62,12 miliar (bertumbuh dari sebelumnya Rp46,65 miliar) dan kontribusi senilai Rp2,75 miliar (menurun dari Rp1,36 miliar di periode tiga bulan pertama 2022).

Bali United juga memperoleh pendapatan dari sport agency, yang meliputi sponsor dan live video streaming dan rekaman video. Setelah ditelaah, pendapatan dari sponsor pada triwulan pertama 2023 nihil, merosot dari periode serupa tahun lalu yang mencapai Rp27,43 miliar. Pendapatan dari siaran dan rekaman video justru bertumbuh signifikan, dari Rp750,78 juta menjadi Rp17,61 miliar.

Sementara itu, pendapatan lainnya Bali United terkoreksi dari Rp805,04 miliar menjadi Rp528,73 miliar.

Lebih lanjut, kendati laba dari pemilik Bali United itu menurun, sahamnya tercatat menguat 2,22 persen ke harga Rp184 pada perdagangan Selasa (6/6) pukul 10.19 WIB. Volume transaksinya berjumlah 200,10 ribu, dengan nilai transaksi Rp36,84 juta dan frekuensi perdagangan 78 kali.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Apa itu Review? Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Membuatnya
AMDAL Jadi Kendala, Proyek Pabrik Chandra Asri Tertunda
Siapa Pemilik Le Minerale? Ini Profilnya
Ancam Mogok Kerja 2 Hari, KSPI Tolak Wacana PPN 12 Persen
7 Cara Memulai Bisnis Franchise Makanan untuk Pemula
Berapa Gaji Tukang Parkir Pesawat atau Marshaller? Ini Kisarannya