Laba Bersih Q1 Adaro Naik Jadi Rp6,7 T, tapi Margin Turun

Margin usaha Adaro turun 11 persen.

Laba Bersih Q1 Adaro Naik Jadi Rp6,7 T, tapi Margin Turun
ilustrasi kantor PT Adaro Indonesia (youtube.com/ Adaro Energy Indonesia)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencetak pertumbuhan dua digit di kuartal pertama 2023, dengan laba bersih senilai USS$458,04 juta (sekitar Rp6,71 triliun), naik hampir 14,50 persen (YoY) dari US$400,07 juta (sekitar Rp5,86 triliun).

Bersamaan dengan itu, laba per saham (EPS) dasar ADRO naik 15 persen (YoY) menjadi US$0,14, dari sebelumnya US$0,012. Dari segi laba kotor, pertumbuhannya mencapai 27 persen (YoY), dari US$602 juta menjadi US$763 juta.

Margin laba kotor tercatat menurun 7 persen dari 49 persen di kuartal pertama 2022 menjadi 42 persen di periode serupa pada tahun ini. Begitu juga dengan margin usaha yang terkoreksi 11 persen dari 45 persen menjadi 34 persen, serta margin EBITDA operasional yang menurun 21 persen menjadi 40 persen. Yang mana, Adaro Energy Indonesia meraih EBITDA operasional senilai US$726 juta, turun 4 persen (YoY) dari US$755 miliar.

Saham ADRO terpantau menguat 2,04 persen ke harga 23.000 per Kamis (4/5) pukul 10.07 WIB, setelah ditutup memerah di perdagangan Rabu (3/5).

Volume produksi dan penjualan

ilustrasi PT Adaro Indonesia (youtube.com/Adaro Energy Indonesia)

Volume produksi dan penjualan Adaro pada kuartal pertama naik masing-masing 29 persen, menjadi 15,69 juta ton dan 15,72 juta ton. Pada kuartal pertama 2022, volume produksi dan penjualannya hanya 12,15 juta ton dan 12,20 juta ton. Pendapatan usaha perseroan bertumbuh 50 persen (YoY) dari US$1,22 miliar menjadi US$1,83 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan pun membengkak 73 persen (YoY) menjadi US$1,07 miliar, dari sebelumnya US$623 juta.

Ke depan, ADRO akan fokus pada efisiensi dan keunggulan operasional. “Karena harga bersifat fluktuatif, kami selalu menekankan keunggulan operasional dan disiplin biaya,” kata Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy, Garibaldi Thohir.

Adapun, Adaro baru saja meletakan batu pertama proyek PLTA berkapasitas 1.375 mega watt pada Maret 2023. Fasilitas itu akan menyediakan pasokan EBT. Lalu, pada Februari 2023, Adaro memulai aktivitas prakonstruksi smelter aluminium milik KAI di Kalimantan Industrial Park Indonesia, Kalimantan Utara demi mendukung program hilirisasi.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil