Jakarta, FORTUNE - Emiten sawit Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), membukukan lonjakan laba bersih di tengah penurunan penjualan di kuartal III 2024.
Berdasarkan laporan keuangan JARR per 30 September 2024, laba bersih JARR meroket 226,14 persen (YoY) menjadi Rp155,35 miliar, dari sebelumnya Rp47,63 miliar. Laba per saham dasar JARR pun melesat 182,86 persen (YoY) dari Rp5,95 menjadi Rp16,83.
Pertumbuhan laba bersih itu diraih di tengah penurunan penjualan Jhonlin Agro Raya sebesar 14,89 persen (YoY) dari Rp3,09 triliun menjadi Rp2,63 triliun. Penjualan JARR tertekan karena penjualan bersih dari dua segmeen bisnis perseroan sama-sama mengalami koreksi.
Pada segmen bahan bakar nabati, misalnya, penjualan bersih terkikis 35,45 persen (YoY) dari Rp4,04 triliun menjadi Rp2,61 triliun pada akhir September 2024. Begitu pula dengan penjualan dari tandan buah segar, yang tergerus 93,92 persen (YoY) dari Rp398,50 miliar menjadi Rp24,25 miliar.
Meski ada pelemahan penjualan, emiten milik Haji Isam itu juga berhasil mengelola biaya. Itu tergambar dari beban pokok penjualan yang lebih rendah 20,40 persen (YoY) dari Rp2,93 triliun menjadi Rp2,33 triliun. Beban umum dan administrasi JARR pun menurun 33,66 persen (YoY) dari Rp70,58 miliar menjadi Rp46,83 miliar.
Itu membuat laba usaha perseroan melejit 154,99 persen (YoY) dari Rp99,80 miliar menjadi Rp254,49 miliar.
Saham JARR menguat 3,18 persen ke harga Rp324 pada akhir perdagangan Senin (28/10). Selama lima hari perdagangan terakhir, harga JARR terkoreksi 15,18 persen.
Jhonlin Agro terima fasilitas kredit Bank Mandiri Rp1,4 triliun
Dalam waktu yang sama, JARR pun mengumumkan telah mengantongi fasilitas kredit senilai Rp1,4 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI).
Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya, Temmy Iskandar mengumumkan, kedua ppihak sudah menandatangani akta perjanjian kredit investasi dengan limit kredit di angka tersebut. Jangka waktunya adalah 96 bulan alias 8 tahun.
Adapun, nilai aset yang dijaminkan berbentuk 12 sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) atas kebun kelapa sawit, bangunan pabrik biodiesel, bangunan pabrik minyak goreng, bangunan power plant, serta sarana dan prasarana milik perseroan.