Laba Emiten Saratoga Milik Sandiaga Uno Melesat 182% pada 2021

Hampir semua saham portofolio investasi Saratoga naik.

Laba Emiten Saratoga Milik Sandiaga Uno Melesat 182% pada 2021
Emiten afiliasi Sandiaga Uno, Saratoga Investama. (Website Saratoga Investama)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten yang terasosiasi dengan Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), membukukan kenaikan nilai investasi dan laba bersih sepanjang 2021.

Melansir keterangan resmi, emiten investasi afiliasi Sandiaga Uno itu membukukan Net Asset Value (NAV) pada 2021, tertinggi sepanjang sejarah perseroan beroperasi, yakni Rp56,3 triliun, naik 78 persen (yoy) dari Rp31,7 triliun. 

Hasil itu dapat dicapai berkat pertumbuhan keuntungan bersih perseroan atas investasi, diikuti kenaikan penghasilan dividen dan bunga. Sementara dari sisi beban, terdapat beberapa penurunan. 

Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya mengatakan, kemampuan perusahaan portofolio investasi Saratoga dalam mengoptimalkan peluang selama fase pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 di tahun 2021 menyokong peningkatan kinerja perusahaan. 

Dengan didukung fundamental kuat dan sektor bisnis yang strategis, mayoritas harga saham portofolio Saratoga mengalami kenaikan cukup tinggi di tahun lalu.

“Sumber pertumbuhan NAV Saratoga pada tahun lalu adalah lonjakan harga saham di hampir semua portofolio investasi kami terutama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG), PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX),” kata Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin, (14/3). 

Sebagai gambaran, selama setahun terakhir, saham-saham emiten itu menghijau dengan perincian: ADRO (+125,91 persen); TBIG (+37,44 persen); MDKA (+73,28 persen); dan MPMX (+104,59 persen).

Investasi Saratoga

Sejalan dengan harga saham portofolio Saratoga yang kompak melonjak, pendapatan dividen perseroan pun turut terdongkrak 120 persen dari Rp750 miliar menjadi Rp1,65 triliun.

Alhasil, laba bersih tahunan SRTG pada 2021 melambung hingga 182 persen dari Rp8,82 triliun menjadi Rp24,88 triliun. Laba per saham dasar pun meningkat ke Rp1.846 per lembar; dari Rp653.

Itu disokong oleh kenaikan profit neto atas investasi saham dan efek ekuitas lain yang meroket hampir 190 persen (yoy) dari Rp8,4 triliun menjadi Rp24,40 triliun. Penghasilan dividen dan bunga SRTG juga melonjak 120 persen (yoy) dari Rp750 miliar ke Rp1,65 triliun.

Di sisi lain, Saratoga terus mencari dan mengoptimalkan peluang melalui investasi baru. Selama tahun 2021, perseroan mencatat sejumlah investasi di antaranya investasi pada tiga perusahaan startup, yaitu Xurya Daya Indonesia (Xurya), SIRCLO dan Fuse, juga investasi di perusahaan media digital dan periklanan yakni City Vision.

Saratoga juga menambah kepemilikan sahamnya hingga akhir Desember 2021 dibandingkan Desember 2020, di PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk. (MPMX) dari 52,21 persen menjadi 56,69 persen dan PT Aneka Gas Industri Tbk. (AGII) dari 8,39 persen menjadi 9,31 persen.

Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, investasi baru yang dilakukan baik di perusahaan startup maupun media digital merupakan strategi perseroan untuk terlibat aktif dalam mengoptimalkan peluang di industri digital dan infrastruktur yang terus bertumbuh.

“Selama tahun 2021 total investasi Saratoga mencapai sekitar Rp 1,32 triliun. Kami optimistis strategi investasi ini akan mampu menjaga kinerja perseroan dapat terus tumbuh positif danmenjaga kelangsungan bisnis dalam jangka panjang,” jelasnya.

Di tengah situasi ekonomi yang sangat dinamis di tahun 2021, Saratoga berhasil menjaga efisiensi operasional dan kemampuan neraca yang kuat.

“Rasio biaya  operasional terhadap NAV sebesar 0,3 persen, sementara rasio pinjaman sekitar 5,8 persen. Kami  terus berusaha untuk menjaga ruang efisiensi biaya operasional dan biaya pinjaman,” imbuhnya.


 

Harga saham portofilio Saratoga melonjak pada 2021

Sejalan dengan kinerja bisnisnya saat ini, saham SRTG juga sudah ‘terbang’ 157,41 persen dalam perdagangan 12 bulan belakangan. Sementara dalam 6 bulan terakhir, kenaikannya mencapai 68,48 persen.

“Ke depan, Saratoga akan terus terlibat aktif dalam proses pertumbuhan dan penguatan fundamental bisnis di setiap perusahaan investasi,” jelas Michael.

Hingga pukul 14.49 WIB, saham Saratoga Investama Sedaya menguat 2,58 persen (70 poin) ke level Rp2.780 dari harga pada pembukaan sesi I hari ini. Sebelumnya, selama lima hari terakhir, harga SRTG telah merosot 6,71 persen (-200 poin).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina