Jakarta, FORTUNE - Emiten sawit milik TP Rachmat, PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), mencatatkan laba bersih senilai Rp898 miliar atau melesat 112 persen di kuartal ketiga 2022.
Kenaikan laba bersih perseroan disebabkan oleh sejumlah hal. Pertama, akibat naiknya harga rata-rata CPO28 persen (YoY) menjadi Rp11 juta per ton serta volume penjualan CPO sebesar 3 persen.
Faktor peningkatan produksi pun berperan besar. Sejak paruh kedua 2022, produktivitas Tandan Buah Segar TBS) perkebunan Dharma Satya Nusantara kembali normal setelah melalui dampak El-Nino selama dua tahun terakhir. Khususnya di area Kalimantan Timur.
Produksi TBS perseroan tumbuh 26 persen di kuartal ketiga 2022 (QoQ) sehingga total produksi di sembilan bulan pertama 2022 naik 6 persen (YoY). Padahal, hingga paruh pertama lalu, produksinya masih 8 persen (YoY) lebih rendah.
“Kami memperkirakan pola produksi TBS kami tahun ini adalah 40:60, mirip proporsi tahun 2018,” kata Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, Rabu.
Lebih lanjut, oil extraction rate (OER) perseroan pun melampaui 23 persen di kuartal ketiga, sehingga produksi naik 5 persen (YoY) dari 420.000 ton menjadi 441.000 ton.
Penopang lain pendapatan
Dengan membaiknya produktiivitas kebun, pendapatan perseroan naik 30,3 persen (YoY) dari Rp5,05 triliun menjadi Rp6,58 triliun. Kontribusi terbesar datang dari segmen minyak kelapa sawit, yang naik 31,8 persen (YoY) dari Rp4,09 triliun jadi Rp5,39 triliun.
Ditambah dengan pertumbuhan 24,2 persen (YoY) pada segmen produk kayu, dari Rp955,98 miliar menjadi Rp1,18 triliun. Itu ditopang oleh peningkatan volume penjualan dan harga jual, baik dari produk panel maupun engineered flooring.
Produk panel mencatatkan pertumbuhan 10 persen (YoY) volume penjualan jadi 88.000 meter kubik, berkat permintaan pasar Jepang. Harga rata-ratanya juga meningkat 23 persen (YoY).
Lalu, volume penjualan engineered flooring DSNG tumbuh 10 persen (YoY) jadi 931.000 meter persegi dengan kenaikan harga jual 6 persen (YoY) seiring meningkatnya permintaan dari Kanada dan Amerika Serikat.
Selain pendapatan, EBITDA DSNG pun melesat 61 persen (YoY) jadi Rp2,1 triliun. EBITDA margin pun membaik menjadi 32 persen, dari 26 persen pada periode serupa tahun lalu.