Jakarta, FORTUNE - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mencatat kenaikan laba bersih 2.454 persen (YoY) pada 9 bulan pertama tahun 2022, dari Rp217,12 miliar menjadi Rp$5,55 triliun. Capaian ini didapat berkat keuntungan investasi perseroan.
Mengutip laporan keuangan perseroan, Rabu (2/11), EMTK membukukan pendapatan Rp11 triliun hingga kuartal III 2022, tumbuh 15 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, dari Rp9,59 triliun.
Pendapatan tersebut berasal dari penjualan barang Rp4,45 triliun, pendapatan iklan Rp4,1 triliun, jasa kesehatan dan rumah sakit Rp1,38 triliun, jasa VSAT, perbaikan, perawatan, dan dukungan teknis Rp123,2 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp960 miliar.
Kenaikan dan penuruna laba
Meski pendapatan naik, laba usaha Emtek menurun dari Rp1,26 triliun jadi Rp735,41 miliar. Begitu juga dengan laba kotor yang berkurang dari Rp2,93 triliun menjadi Rp2,77 triliun.
Namun demikian, perusahaan mencatat laba atas investasi (neto) melambung 1.742,2 persen (YoY) dari Rp275,11 miliar menjadi Rp5,07 triliun dan laba atas akuisisi entitas anak yang mencapai Rp255,36 miliar. Pada pos laba dari entitas asosiasi Emtek pun berbalik dari rugi Rp671,48 miliar menjadi laba senilai Rp774,12 miliar.
Hal mendongkrak laba sebelum pajak penghasilan Emtek, dari Rp857,77 miliar menjadi Rp6,86 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pajak penghasilan (neto) turut meningkat, dari Rp307,80 miliar menjadi hampir Rp1,20 triliun.
Emtek dan entitas anaknya telah menanamkan modal di saham tercatat di bursa dengan nilai wajar Rp1,77 triliun dan Rp671,8 miliar, masing-masing pada 30 September 2022 dan 31 Desember 2021.
Aset keuangan lancar Emtek berbentuk investasi
Selisih perubahan atas nilai wajar investasi itu mencapai Rp152,87 miliar pada periode 9 bulan pertama 2022. Itulah yang kemudian ditampilkan sebagai bagian dari laba atas investasi pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif hasil konsolidasian.
Perseroan juga berinvestasi di reksadana Ashmore Dana Obligasi Unggulan Nusantara dengan nilai wajar Rp168,38 miliar dan Rp126,20 miliar. Ditambah dengan deposito berjangka yang ditempatkan di PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk senilai Rp945 juta.
Emtek juga punya deposito berjangka milik SS yang disimpan di PT Bank Permata Tbk, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank yang didapatkan oleh SS; deposito berjangka di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang digunakan sebagai fasilitas bank garansi oleh entitas anak. Ada pula deposito berjangka milik RGD di PT Bank Central Asia Tbk yang dipakai sebagai jaminan kartu kredit RGD.