Jakarta, FORTUNE - Emiten telekomunasi Indosat-3, PT Indosat Tbk (ISAT), melaporkan pertumbuhan pendapatan sebesar 11,61 persen (YoY) pada 9 bulan pertama 2024, dari Rp37,46 triliun menjadi Rp41,81 triliun.
Pertumbuhan itu ditopang oleh segmen selular, yang naik 9,51 persen (YoY) dari Rp32,17 triliun menjadi Rp35,23 triliun. Begitu pula dengan segmen multimedia, komunikasi data, dan internet yang pendapatannya melonjak 30,16 persen (YoY) dari Rp4,54 triliun menjadi Rp5,91 triliun.
Di sisi lain, pendapatan segmen telekomunikasi tetap terkoreksi 10,73 persen (YoY) dari Rp750,58 miliar menjadi Rp670,08 miliar pada periode yang sama.
Sejalan dengan kenaikan pendapatan itu, beban Indosat pun terkerek naik 9,70 persen (YoY) dari Rp30,40 triliun menjadi Rp33,34 triliun. Kendati demikian, laba sebelum pajak penghasilan perseroan masih berhasil tumbuh 47,08 persen (YoY) menjadi Rp5,30 triliun, dari Rp3,60 triliun.
Oleh karena itu, laba bersih ISAT pun melonjak 40,53 persen (YoY) dari Rp2,79 triliun menjadi Rp3,88 triliun. Laba per saham dasar dan dilusian ISAT pun melejit 39,15 persen (YoY) dari Rp86,42 menjadi Rp120,25.
"Hasil ini mencerminkan upaya kami dalam menonjolkan keunggulan operasional, alokasi modal yang strategis, dan memanfaatkan transformasi berbasis AI," kata President Director and CEO Indosat Ooredo Hutchison, Vikram Sinha dalam keterangannya, Rabu.
Ini tak lepas dari investasi yang fokus pada peningkatan infrastruktur jaringan, khususnya di wilayah pedesaan dan bagian timur Indonesia, serta ekspansi bisnis. Indosat sendiri telah menambah BTS 4G sebesar 12,5 persen (YoY) menjadi 193.562. Hasilnya, ada lonjakan lalu lintas data sebesar 12,5 persen (YoY) menjadi 12.050 petabyte selama 9 bulan awal 2024.
Lebih lanjut, fokus Indosat untuk mendapatkan pelanggan berkualitas berkontribusi signifikan pada peningkatan peningkatan rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) untuk pelanggan seluler menjadi Rp37.700 di sembilan bulan 2024, menandai peningkatan 8,7 persen atau Rp3.000 dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Dari segi neraca keuangan, total aset Indosat berjumlah Rp112,24 triliun pada akhir September 2024, turun dari Rp114,72 triliun pada akhir 2023. Jumlah liabilitasnya pun berkurang dari Rp81,01 triliun menjadi Rp76,72 triliun. Di sisi lain, ekuitas Indosat tercatat meningkat dari Rp33,71 triliun menjadi Rp35,53 triliun pada periode yang sama.
Pada akhir perdagangan Rabu, saham ISAT ditutup menguat 3,45 persen ke harga Rp2.400, dari harga penutupan Selasa (29/10), yakni Rp2.320.