Laba per Saham Mitratel 2022 Turun, Siap Buyback Rp1,5 T

Padahal kinerja Mitratel 2022 tumbuh.

Laba per Saham Mitratel 2022 Turun, Siap Buyback Rp1,5 T
IPO Mitratel. (Mitratel)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), berencana membeli kembali saham (buyback) maksimal senilai Rp1,5 triliun.

Mengutip prospektus, jumlah nominal itu setara maksimal 7,88 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor dalam perseroan.

Pelaksanaan buyback saham itu dijadwalkan berlangsung mulai 14 April 2023 sampai dengan maksimal 18 bulan setelah tanggal persetujuan pembelian kembali saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Buyback saham merupakan aksi korporasi untuk menjaga stabilitas harga saham sekaligus mendukung tingkat harga saham yang menggambarkan kinerja perseroan sebenarnya. Selain itu, manajemen menambahkan, “[buyback ini] upaya mengoptimalkan excess kas perseroan untuk meningkatkan return kepada pemegang saham perseroan.”

Pada awal perdagangan Selasa (7/3), saham MTEL naik 3,60 persen ke level 720 setelah menutup perdagangan Senin (6/3) dengan penguatan 1,46 persen.

Kinerja Mitratel pada 2022

ilustrasi peningkatan harga saham (unsplash.com/Sajad Nori)

Pada 2022, Mitratel membukukan pendapatan Rp7,72 triliun, meningkat dari Rp6,86 triliun pada tahun sebelumnya. Bisnis menara atau tower tentu masih mendominasi, dengan total pendapatan Rp7,06 triliun. Sementara itu, segmen lainnya berkontribusi Rp659,01 miliar.

Sejalan dengan pertumbuhan pendapatan, laba tahun berjalan Mitratel naik dari Rp1,38 triliun pada 2021 menjadi Rp1,78 triliun pada 2022. Kendati pendapatan dan laba Mitratel tumbuh, laba per saham dasarnya justru terkoreksi dari Rp25 menjadi Rp21.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan Mitratel pun melonjak dari Rp3,65 triliun menjadi Rp4,07 triliun. Peningkatan juga terjadi pada pos beban usaha, dari Rp478,21 miliar menjadi Rp500,73 miliar.

Total aset Mitratel berkurang dari Rp57,72 triliun menjadi Rp56,07 triliun. Begitu pula dengan jumlah liabilitas yang mencapai Rp22,26 triliun, turun dari Rp24,08 triliun. Sementara itu, ekuitasnya naik tipis dari Rp33,64 triliun menjadi Rp33,80 triliun.

Setelah aksi korporasi pembelian kembali saham, total aset MTEL akan berkurang lagi menjadi Rp54,57 triliun. Begitu pula dengan total ekuitas yang terpangkas menjadi Rp32,30 triliun.

Lalu, laba per saham setelah buyback akan naik 0,52 basis poin dari Rp21,60 menjadi Rp22,12. Return on asset (RoA) masih akan bertahan pada level 3,74 persen; sedangkan return on equity naik 0,25 persen menjadi 5,53 persen.

“Kami yakin pelaksanaan pembelian kembali saham tak akan memberi dampak negatif bagi kegiatan usaha dan pertumbuhan perseroan, karena saat ini kami memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup [untuk kegiatan usaha, ekspansi, operasional, dan buyback],” jelas manajemen.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024