Jakarta, FORTUNE - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) meraih pendapatan bersih senilai hampir Rp4,6 triliun sepanjang 9 bulan pertama 2023, bertumbuh 1,6 persen (YoY) dari Rp4,5 triliun.
Adapun, recurring revenue Pakuwon di kuartal ketiga 2023 berjumlah Rp3,4 triliun, bertumbuh 22,7 persen (YoY) dari hampir Rp2,8 triliun. Itu terdiri dari pendapatan ritel mal sebesar Rp2,3 triliun, naik 20 persen (YoY); pendapatan office leasing Rp234 miliar, naik 2 persen (YoY); dan pendapatan hospitality sebesar Rp867 miliar, naik 38 persen (YoY).
Sementara itu, development revenue-nya berjumlah Rp1,1 triliun, tertekan 32,7 persen (YoY). "Penurunan ini ditutup dengan kenaikan recurring revenue sehingga total pendapatan perseroan mengalami peningkatan," Direktur dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon, Minarto Basuki dalam keterangan resmi, dikutip Senin (30/10).
Secara segmentasi, pendapatan Pakuwon terdiri dari: retail leasing (51 persen), hotel dan serviced apartment (19 persen), penjualan rumah tapak (12 persen), kondominium (11 persen), office leasing (5 persen), dan penjualan office (2 persen).
Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berjumlah hampir Rp1,5 triliun di periode yang sama, naik 25 persen (YoY) dari Rp1,2 triliun pada 9 bulan awal 2022. Sementara itu, laba bersih secara keseluruhan berjumlah Rp1,7 triliun, naik 23,6 persen (YoY).
Namun, laba bersih di luar faktor selisih kurs dan keuntungan penjualan anak perusahaan hampir mencapai Rp1,7 triliun. Angka itu naik 9,1 persen (YoY).
Penjualan pemasaran dan belanja modal
Hingga kuartal ketiga 2023, penjualan pemasaran Pakuwon Jati tercatat mencapai Rp1,0 triliun, yang mana kontribusi penjualan pemasaran selama Juli-September berjumlah Rp420 miliar. Secara komposisi, kontribusi kondominium masih mendominasi (58 persen). Lalu diikuti oleh rumah tapak (38 persen) dan perkantoran (4 persen).
Angka itu meningkat 39 persen (QoQ) dan menjadi pencapaian penjualan pemasaran kuartalan tertinggi dalam dua tahun belakangan ini. "Yang didukung dari peluncuran tower baru Lancaster dan Clayson Tower di superblok Pakuwon Mall Surabaya," kata Minarto.
Dari segi belanja modal, realisasinya sudah mencapai Rp1,4 triliun. Itu untuk membiayai pembangunan Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall, renovasi Pakuwon Mall Jogja dan Solo Baru. Ditambah untuk pembelian hotel Four Points by Sheraton Bali, Kuta, serta pembelian tanah di Semarang dan Batam.