Jakarta, FORTUNE - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) atau Delta Dunia Group telah mengadakan perjanjian yang mengikat dengan Peabody Energy Corporation (Peabody) dalam rangka Akuisisi tambang batu bara metalurgi baru.
Perjanjian itu dilakukan melalui masing-masing anak perusahannya, yakni PT Bukit Makmur International (BUMA International) dan Peabody SMC Pty. Ltd., untuk mengakuisisi 51 persen saham di Dawson Complex (Dawson) senilai US$455 juta. Dus, kini BUMA International mendapat kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batu bara metalurgi terbesar di Australia.
Akuisisi atas Dawson memperkuat posisi perseroan di pasar batubara metalurgi global dan melanjuti akuisisi sebelumnya, Atlantic Carbon Group Inc (ACG). Adapun, Dawson adalah salah satu portofolio Steelmaking Coal Anglo American yang dijual kepaa Peabody berdasarkan perjanjian penjualan terpisah.
"Langkah ini semakin mewujudkan rencana strategis multitahun kami untuk mendiversifikasi menjadi penyedia jasa dan produsen batubara terkemuka, dengan memanfaatkan kapabilitas terdepan kami di industri ini," kata Presiden Direktur Delta Dunia Group Ronald Sutardja, dikutip Selasa (26/11).
Delta Dunia Group sendiri akan menggunakan cadangan kas Grup, fasilitas sindikasi bank, dan fasilitas penjaminan atas kewajiban rehabilitasi untuk mendanai akuisisi tersebut. Yang mana, biaya akuisisi terdiri dari pembayaran tunai di muka sebesar US$355 juta dan US$100 juta dalam bentuk kas yang akan dibayarkan dalam jangka waktu hingga ulang tahun ke empat setelah penyelesaian transaksi.
Ronald menambahkan, proses akuisisi akan perseroan lakukan melalui entitas baru yang didirikan di Australia dengan target penyelesaian pada 2025. Perjanjian saat ini dilakukan guna memastikan operasional aset yang lancar dan berkelanjutan telah dinegosiasikan.
Delta Dunia Group telah menunjuk Macquarie Capital (Australia) Limited sebagai penasihat keuangan dan Corrs Chambers Westgarth sebagai penasihat hukum sehubungan dengan transaksi tersebut.
"Dengan cadangan dan sumber daya Dawson yang premium serta basis pelanggan yang kuat, kami berada di posisi yang tepat untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan kami," ujar Ronald lagi.
DOID sendiri telah beroperasi dengan dukungan 16.000 karyawan di Indonesia, Australia, dan Amerika Serikat (AS). Pada 2023, perseroan memperluas portofolionya dengan penambahan dua anak perusahaan baru: PT Bukit Teknologi Digital (BTech), mengembangkan teknologi pembelajaran mendalam AI untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi emisi, dan meminimalkan risiko operasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dan PT BISA Ruang Nuswantara (BIRU).