Pemanasan dan Tes Ekosistem Ala GoTo Dalam IPO NET TV

Anak perusahaan Tokopedia terlibat dalam IPO NET TV.

Pemanasan dan Tes Ekosistem Ala GoTo Dalam IPO NET TV
Dok. Tokopedia
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pencatatan Saham Perdana (IPO) PT Net Visi Media Tbk (NET TV), akan menjadi ajang pemanasan bagi entitas Gojek Tokopedia (GoTo), sebelum sang raksasa teknologi menggelar IPO-nya sendiri. Hal ini, menyusul adanya sejumlah kesepakatan antara perusahaan televisi tersebut dengan Tokopedia dan anak usaha. 

Masa penawaran Umum NET TV berlangsung sejak Selasa (18/1) hingga Jumat (21/1) 2022. Net Visi Media menawarkan maksimal 765,31 juta saham baru (4,37 persen) bernilai nominal Rp100 per lembar. Sementara harga penawarannya adalah Rp196, dengan kisaran Rp190–Rp196.

Artinya, perusahaan berpeluang mengantongi dana segar sejumlah RP149,99 miliar. Lantas, bagaimana bisa GoTo—tepatnya Tokopedia—bisa terlibat dalam gelaran pencatatan saham Net Visi Media?

Saham NET TV Dimiliki Tokopedia

Perusahaan yang terafiliasi dengan PT Tokopedia, yakni PT Semangat Bambu Runcing, terlibat di dalam aksi korporasi NET TV.

Gelaran IPO itu juga disertai dengan konversi obligasi menjadi ekuitas (Mandatory Convertible Bonds). Net Visi Media mesti menerbitkan 5,93 miliar saham baru untuk dua pihak: PT First Global Utama dan PT Semangat Bambu Runcing (SBR).

Sebagai informasi, 99,99 persen saham SBR saat ini dimiliki PT Tokopedia. Sementara sisanya dipegang oleh PT Tujuh Belas Agustus. Komisaris Utama SBR adalah William Tanuwijaya, sedangkan komisaris dan direkturnya masing-masing diisi oleh Leotinus Alpha Edison dan Melissa Siska Juminto.

Berdasarkan perjanjian MCB antara kedua pihak pada November 2017, perusahaan media ini harus mentransfer obligasi konversi senilai Rp405 miliar kepada Tokopedia.

Dengan kata lain, Net perlu menerbitkan 2.066.326.531 saham untuk para pemilik e-commerce hijau tersebut. Adapun MCB yang sudah terbit itu dialihkan seluruhnya kepada SBR. Sesuai prospektus, eksekusi pengambilalihan itu berlangsung ketika Net melantai di bursa.

Itu berarti, raksasa teknologi GoTo bakal memiliki 8,5 persen saham NET TV melalui SBR, setelah IPO perusahaan rampung.

Penggunaan Dana IPO

Net Visi Media bakal memanfaatkan dana hasil IPO sebagai modal kerja di sektor manajemen artis (18,5 persen), setoran modal ke PT Net Mediatama Televisi (53 persen), dan setoran modal ke PT Net Media Digital (28,5 persen).

Per Juli 2021, Net Visi Media mempunyai aset sejumlah Rp1,72 triliun; menurun 5,5 persen ketimbang Rp1,82 triliun pada 2020. Pada periode serupa, perusahaan membukukan pendapatan Rp282,94 miliar, naik 34,7 persen setahunan (yoy).

Di saat yang sama, perusahaan mencatatkan peningkatan beban program dan siaran 21 persen menjadi Rp187,17 miliar. Beban umum dan administrasi juga meningkat 5,0 persen menjadi Rp146,71 miliar. Sementara kerugiannya menurun dari Rp412,19 miliar (Juli 2020) menjadi Rp121,08 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024