Momentum Lebaran dan Transformasi Internal Dongkrak Kinerja LPPF 2022

Optimisme LPPF didasari pada kinerja Q1 2022.

Momentum Lebaran dan Transformasi Internal Dongkrak Kinerja LPPF 2022
Emiten ritel Grup Lippo, Matahari Department Store atau LPPF. (Wikimedia/Yoshi Canopus)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Emiten ritel terafiliasi Lippo Group, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), optimistis mencapai EBITDA sebesar Rp2 triliun pada 2022. Sejumlah katalis diramal bisa memompa kinerja perseroan, seperti efek kuat dari momentum Lebaran serta transformasi internal yang akhirnya berbuah manis.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christine Natasya bilang, keyakinan LPPF terhadap kinerja perseroan juga ditunjukkan dengan pembelian kembali saham (buyback) yang berkelanjutan, dimulai apda 9 Mei–3 Juni 2022, dengan starter sebesar Rp500 miliar.

“Perseroan akan melanjutkan buyback periode kedua pada 6 Juni 2022, dengan persetujuan RUPSLB bersamaan dengan pembatalan persetujuan saham treasuri saat ini,” ujar Christine dalam risetnya, dikutip Jumat (29/4).

Kendati demikian, LPPF bakal kembali meninjau pedoman EBITDA setelah moemn lebaran. Yang jelas, target LPPF lima tahun ke depan adalah mencapai lebih dari tiga kali lipat EBITDA 2021, yang berjumlah Rp1,3 triliun.

Optimisme dengan landasan

Warga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.

Keyakinan LPPF akan propespek bisnisnya dilandasi kinerja awal tahun menunjukkan indikasi pemulihan. LPPF membukukan pendapatan kotor senilai Rp2,4 triliun pada kuartal pertama 2022, tumbuh 15,2 persen.

Emiten ritel tersebut mencetak Same Store Sales Growth (SSSG) dua digit sebesar 18,4 persen pada periode serupa. Itu berkat transaksi yang lebih tinggi, yakni sebesar 2,8 persen dan AUR 15,4 persen.

Selain itu, LPPF pun melihat peningkatan penjualan yang disokong oleh layanan Beli Sekarang Bayar Nanti atau paylater, traffic kunjungan yang menguat, hingga sejumlah inisiatif merchandise.

Untuk mendorong layanan paylater, LPPF telah menggandeng Kredivo dan merilis Atome sebagai opsi pembayaran BNPL. “Kami yakin kemitraan dengan layanan BNPL akan terus menarik daya beli pelanggan,” kata Christine.

Dari kategori produk, penjualan terlaris LPPF di awal tahun berasal dari alas kaki dan pakaian anak-anak. Selain itu, perseroan juga akan mengimplementasikan konsep baby wear terbaru.

 Jaringan ritel perusahaan semakin kuat, berkat ekspansi beberapa gerai yang abru dibuka seperti di Plaza Ambarrukmo di awal wahun dan Mal Taman Anggrek (MTA) pada April 2022, lengkap dengan konsep gerai teranyar.

“Berdasarkan ground check kami ke MTA, kami melihat peningkatan traffic selama akhir pekan,” imbuh Christine.

Dus, ia menetapkan target harga baru di level Rp6.700 berdasarkan rasio price to earning({/E) yang lebih tinggi, sebesar 14x.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024