Manajemen BREN Buka Suara Soal Penyebab Keluar Indeks FTSE

Saham BREN ARB lagi pada Senin (23/9).

Manajemen BREN Buka Suara Soal Penyebab Keluar Indeks FTSE
Salah satu fasilitas PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). (Dok. BREN)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Saham BREN kembali menyentuh ARB pada Senin (23/9), melemah 19,83 persen ke harga Rp7.075.
  • FTSE Russell mengeluarkan BREN dari Indeks FTSE karena 4 pemegang saham mengendalikan 97% saham yang diterbitkan.
  • Direktur BREN menjelaskan bahwa perseroan pasif dan tidak mempengaruhi keputusan FTSE, serta memantau aturan free float bursa.

Jakarta, FORTUNE - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kembali menyentuh ARB (auto reject bawah) pada Senin (23/9). Per pukul 15.08 WIB, BREN masih melemah 19,83 persen ke harga Rp7.075.

Sebelumnya, FTSE Russell memutuskan mengeluarkan BREN dari Indeks FTSE pada akhir pekan lalu. Dalam pengumumannya, FTSE Russell menyoroti tentang problem konsentrasi pemegang saham tinggi BREN, mengacu pada aturan bagian lima dari Pembatasan Free Float dalam FTSE Russell Recalculation Policy and Guidedance.

"Barito Renewables Energy akan dihapus dari Indeks FTSE Global All Cap sejak pembukaan perdagangan Rabu (25/9), karena empat pemegang saham mengendalikan 97 persen dari total saham yang diterbitkan oleh BREN," demikian bunyi pengumuman dari FTSE Russell.

Menanggapi kabar itu, Direktur dan Corporate Secretary BREN, Merly menjelaskan, FTSE Russell merupakan lembaga independen yang memiliki kriteria, persyaratan dan aturan yang diterapkan sebelum memutuskan masuk atau keluarnya suatu saham dalam indeks FTSE.

"Dalam hal ini, perseroan bersifat pasif dan tidak memiliki kewenangan apa pun yang dapat mempengaruhi keputusan yang diterbitkan FTSE," tulis Merly dalam keterbukaan informasi, dikutip Senin (23/9).

Pada saat IPO, komposisi kepemilikan saham oleh 4 pemegang saham tersebut adalah 97 persen. Namun, ada perubahan persentase kepemilikan setelah IPO hingga 19 September 2024, yakni:

Merly mencatatkan, sejak 23 Agustus 2024 (berdasarkan pengumuman FTSE Global Equity Index Series, Asia Pacific Ex Japan Ex China September 2024 Semi-Annual Review oleh FTSE) sampai dengan tanggal 19 September 2024, tidak terjadi perubahan signifikan terhadap kepemilikan oleh 4 pemegang saham tersebut. 

"Seluruh informasi kepemilikan saham tersebut telah dilaporkan dan diungkapkan sesuai ketentuan yang berlaku," katanya.

Terkait free float, jumlah saham yang memenuhi persyaratan free float berdasarkan ketentuan bursa adalah 15,60 miliar (11,66 persen). Jumlah itu, menurut Merly, tak berubah signifikan dibandingkan dengan persentase free float berdasarkan prospektus IPO, yakni 15,69 miliar (11,73 persen).

Merly berujar, "Perseroan akan terus memantau kepatuhan terhadap aturan free float yang ditetapkan oleh bursa."

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

1.000 Perusahaan Terpercaya Dunia 2024, 23 dari Indonesia!
Manajemen BREN Buka Suara Soal Penyebab Keluar Indeks FTSE
KPPU Ungkap Penyebab Harga Tiket Pesawat di Indonesia Mahal
PHK Guncang Sektor Otomotif, GM Berhentikan 1.700 Karyawan
Pelajaran Berharga Kisah Kepemimpinan John Donahoe di Nike
Kenali Dampak Kebijakan The Fed Bagi Perekonomian Indonesia