Jakarta, FORTUNE ‐ Emiten jasa penunjang pertambangan, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA), berhasil memperpanjang kontrak pengangkutan batu bara dengan anak usaha PT Bayan Resources Tbk (BYAN) atau Grup Bayan.
Mandiri Herindo Adiperkasa atau Mandiri Services melakukan amendemen kontrak pengangkutan atau hauling batu bara dengan PT Indonesia Pratama, bagian dari grup emiten batu bara Bayan, untuk tambang Tabang di Kalimantan Timur.
Selama masa kontrak tersebut, pendapatan MAHA terdongkrak sekitar Rp19 triliun (atau setara US$1,2 miliar).
"Kami akan selalu berupaya mempertahankan stabilitas operasional dengan mewujudkan pengangkutan batu bara yang aman dan tepercaya," kata Direktur Utama Mandiri Services, Yenny Hamidah Koean, dikutip Kamis (6/6).
Sebelum ini, MAHA telah menjadi kontraktor pengangkutan batu bara di Tabang dengan BYAN sejak 2017. Namun, praperpanjangan, kontrak MAHA dan BYAN awalnya akan berakhir pada 2027. Perseroan pun menargetkan perpanjangan kontrak dengan Grup Bayan, yang berbuah amendemen terbaru.
Melalui amendemen kontrak yang diresmikan pada awal pekan ini, perseroan mengantongi tambahan target 289 juta ton selama periode kontrak 10 tahun sampai dengan 2034. Dus, MAHA akan mengangkut batu bara Grup Bayan sejumlah 368 juta ton sampai 10 tahun ke depan.
"Dengan memperhitungkan nilai kontrak sebelumnya, MAHA memproyeksikan total pendapatan senilai Rp23,9 triliun atau sekitar US$1,5 miliar," ujar Yenny lagi.
Saat ini, MAHA telah menjalin kerja sama pengangkutan batu bara dengan banyak pemilik tambang atau kontraktor besar, seperti: PT Mandiri Intiperkasa (bagian dari MCOL), PT Kideco Jaya Agung (bagian dari INDY), PT Pamapersada Nusantara (bagian dari UNTR), PT Multi Tambangjaya Utama (bagian dari CUAN), dan PT Darma Henwa Tbk (DEWA).
Mendapatkan atau memperpanjang kontrak layanan pengangkutan batu bara jangka panjang merupakan salah satu upaya MAHA untuk membangun bisnis yang berkelanjutan.
Mandiri Services sendiri sudah didirikan sejak 1994, bukan hanya sebagai pengangkut baru bara, melainkan juga komoditas tambang mineral. Perseroan telah memiliki pembaruan sertifikasi ISO 9001:2015; ISO 14001:2015; ISO 45001:2018 yang diintegrasikan dengan SMKP dan SMK3.
MAHA mulai menjadi perusahaan publik sejak Juli 2023.