Masih Dibayangi Sentimen Pemilu AS, IHSG Rawan Turun Lagi

Ada potensi konsolidasi, tetapi dalam jangka pendek.

Masih Dibayangi Sentimen Pemilu AS, IHSG Rawan Turun Lagi
Ilustrasi laju IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diperkirakan melemah karena aksi jual investor asing setelah Trump terpilih sebagai Presiden Amerika, ditambah pelemahan harga komoditas.
  • CGS International Sekuritas memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahannya dengan kisaran support 7.210/7.150 dan resisten 7.320/7.380.
  • Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di antara support 7.200, pivot 7.330, dan resisten 7.430.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan akan lanjut melemah pada Selasa (12/11).

CGS International Sekuritas Indonesia mengatakan, masih berlanjutnya aksi jual investor asing setelah Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika akan menjadi sentimen negatif terhadap IHSG. Ditambah dengan adanya pelemahan harga mayoritas komoditas.

"IHSG diprediksi akan melanjutkan pelemahannya dengan kisaran support 7.210/7.150 dan resisten 7.320/7.380," demikian catatan Tim Riset Ritel CGS International Sekuritas Indonesia.

Daftar saham yang mereka soroti pada perdagangan hari ini adalah AALI, SIMP, CUAN, GOTO, ASII, dan INTP.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di antara support 7.200, pivot 7.330, dan resisten 7.430. Daftar saham yang Phintraco Sekuritas pilih adalah INDY, EMTK, TOBA, JPFA, dan PWON.

Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menjelaskan, IHSG berbalik membentuk lower-shadow panjang pada Senin (11/11). Pergerakan itu melanjutkan penyempitan negative slope pada MACD yang memperkuat indikasi konsolidasi IHSG.

"Area konsolidasi IHSG diperkirakan berada pada kisaran 7.250-7.330 dengan critical support level diperkirakan di 7.200," jelas Valdy dalam riset hariannya.

Pasar menantikan rilis data Consumer Inflation Expectations bulan Oktober 2024 di Amerika yang dijadwalkan rilis pada Selasa (12/11) dan diperkirakan stabil di level 3 persen. Sementara dari Kawasan Eropa, pasar menantikan rilis data tingkat Inflasi di Jerman pada bulan Oktober 2024 (12/11) yang diperkirakan meningkat ke level 2 persen.

Menurut Valdy, hal itu menunjukkan bahwa terjadi perbaikan tingkat konsumsi domestik. "Artinya, pemangkasan suku bunga ECB yang mulai dilakukan bertahap sejak Juni 2024 mulai berdampak ke ekonomi Eropa," ujarnya.

Lebih lanjut, dari pasar domestik, pasar menantikan rilis data penjualan ritel bulan September 2024 yang dijadwalkan rilis di Selasa (12/11) dan diperkirakan mengalami penurunan ke level 2,5 persen (YoY) dari 5,8 persen (YoY) pada Agustus 2024.

Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) menilai, penurunan IHSG mulai tertahan harmonic support di area 7.228. Untuk jangka pendek, terdapat potensi rebound atau konsolidasi dengan resisten sementara di 7.450.

"Waspadai penurunan lebih dalam jika harga ditutup di bawah support 7.228," tulis Tim Riset BRIDS.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

IDN Channels

Most Popular

50 Ucapan dan Kata-kata Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
10 Dekorasi Natal Termahal di Dunia, Tembus 238 Miliar!
6 Kado Natal Termahal untuk Hadiah yang Berkesan
Jadwal Libur Bank Indonesia Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Ini Syarat dan Harganya
Target KUR 2025 Jadi Rp300 T, Bidik Jutaan Debitur Baru