Masih Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Tetap Loyo

IHSG diprediksi akan kembali melemah pada Rabu (11/1).

Masih Minim Sentimen, IHSG Diprediksi Tetap Loyo
Ilustrasi IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah, Rabu (11/1), setelah terjebak di zona merah sepanjang perdagangan Selasa (10/1).

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, itu karena masih minimnya sentimen yang dapat menopang pergerakan indeks saham acuan. Dus, gelombang koreksi dalam laju IHSG masih belum selesai.

Apalagi, aliran dana asing yang masuk ke pasar modal Indonesia belum terlalu signifikan. “[Itu] membuat pasar bergerak lebih konsolidatif sehingga risiko terjadinya koreksi masih perlu investor waspadai,” jelasnya dalam riset harian, dikutip Rabu.

Ia pun memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support 6.542 dan resisten di level 6.741. Saham-saham pilihannya terdiri dari ICBP, LSIP, SMRA, JSMR, AALI, ITMG, TLKM, dan TBIG.

Secara teknis, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menyebut koreksi IHSG sudah menembus support terdekatnya, 6.598. Dengan begitu, IHSG sudah menyelesaikan wave (x) dan sedang membentuk bagian dari wave (y) dari wave [y], sehingga diprediksi akan menguji 6.430 sampai 6.530.

Ia menambahkan, “Pada label merah, koreksi IHSG hanya akan menuju 6.530 terlebih dahulu dan kembali menguat.”

Ia mengatakan, level support IHSG ada di 6.559 dan 6.509. Sementara itu, resistennya ada di 6.641 dan 6.715. Saham pilihannya, yakni: BRMS, EXCL, HRUM, dan INDY.

Momentum bearish IHSG

Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG masih tetap akan berada di skenario pola triangle selama tak jatuh di bawah support frakal di level 6.510. Tapi, koreksi di bawah level itu akan mengonfirmasi IHSG tengah membentuk skenario alternatif dan kemungkinan akan terjatuh menuju 6.400.

Adapun, level support IHSG berada di 6.510, 6.406, dan 6.349. Sementara level resistennya di 6.727, 6.800, dan 6.900. “Berdasarkan indikator MACD, menandakan momentum bearish,” katanya dalam riset.

Saham pilihan Ivan, meliputi ADRO, ASII, BBNI, CPIN, dan HRUM.

Di sisi lain, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus justru memproyeksi IHSG berpeluang menguat terbatas di rentang 6.564 sampai dengan 6.684. Saham pilihannya, yani: INDY, TLKM, dan EXCL.

Kemarin, IHSG ditutup melemah 0,98 persen ke level 6.622. Mayoritas sektor tertekan, dari keuangan, kesehatan, consumer non cyclicals, consumer cyclicals, bahan baku, infrastruktur, real estate, hingga transportasi dan logistik.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga