Mengapa Vale Indonesia Absen Bagi Dividen 2023?

Vale Indonesia tunjuk susunan komisaris dan direksi baru.

Mengapa Vale Indonesia Absen Bagi Dividen 2023?
RUPST Vale Indonesia 2024.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Vale Indonesia tidak membagikan dividen tahun buku 2023
  • Fokus pada tiga proyek hilirisasi nikel di Sorowako, Bahodopi, dan Pomalaa dengan total nilai US$9 miliar
  • Perubahan anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode tertentu setelah penyelesaian transaksi divestasi

Jakarta, FORTUNE - PT Vale Indonesia (Persero) Tbk (INCO) absen membagikan dividen pada tahun buku 2023. Mengapa demikian?

Menurut Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, keputusan itu diambil dengan mempertimbangkan belanja modal untuk proyek-proyek yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan pasa tahun-tahun mendatang.

Adapun, saat ini perseroan akan fokus pada tiga proyek, yakni hilirisasi nikel di Sorowako, Bahodopi dan Pomalaa. Total nilainya adalah US$9 miliar. 

"Para pemegang saham, sesuai dengan rekomendasi Direksi dan Dewan Komisaris, menyetujui bahwa tidak ada dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham untuk tahun keuangan 2023," kata Febri, dikutip Selasa (11/6).

Selain itu, pemegang saham menyetujui perubahan anggota Dewan Komisaris untuk periode penutupan RUPST tahun 2024 sampai dengan selesainya transaksi divestasi, yakni

  • Presiden Komisaris: Emily Olson.
  • Wakil Presiden Komisaris: Muhammad Rachmat Kaimuddin.
  • Komisaris: Fabio Ferraz.
  • Komisaris: Olga Kovalik
  • Komisaris: Kristina Litzinger
  • Komisaris: Yusuke Niwa
  • Komisaris: M. Jasman Panjaitan
  • Komisaris Independen: Rudiantara.
  • Komisaris Independen: Raden Sukhyar.
  • Komisaris Independen: Marita Alisjahbana.

Lebih lanjut, para pemegang saham pun menyetujui perubahan anggota Dewan Komisaris untuk periode selesainya transaksi divestasi sampai dengan RUPST tahun 2027, menjadi sebagai berikut:

  • Presiden Komisariss: Muhammad Rachmat Kaimuddin.
  • Wakil Presiden Komisaris: Emily Olson.
  • Komisaris: Fabio Ferraz.
  • Komisaris: Kristina Litzinger
  • Komisaris: M. Jasman Panjaitan
  • Komisaris: Edi Permadi
  • Komisaris: Yusuke Niwa
  • Komisaris Independen: Rudiantara
  • Komisaris Independen: Raden Sukhyar*.
  • Komisaris Independen: Marita Alisjahbana

Adapun, masa jabatan Raden Sukhyar hanya berlaku efektif sampai dengan setahun setelah penutupan RUPST.

Perubahan dewan direksi Vale Indonesia

Sementara itu, untuk direksi, pemegang saham menyetujui usulan perubahan anggota Direksi untuk jangka waktu dari selesainya transaksi divestasi sampai dengan RUPST 2027, sehingga kini komposisinya menjadi sebagai berikut.

  • Presiden Direktur & Chief Executive Officer: Febriany Eddy.
  • Wakil Presiden Direktur & Chief Operation and Infrastructure Officer: Abu Ashar.
  • Direktur & Chief Human Capital Officer: Adriansyah Chaniago.
  • Direktur & Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer: Bernardus Irmanto.
  • Direktur Independen & Chief Financial Officer: Rizky Andhika Putra.
  • Direktur Independen & Chief Project Officer: Muhammad Asril.
  • Direktur Independen & Chief Strategy and Technical Officer: Luke Mahoney.

Perihal waktu penyelesaian transaksi divestasi, Vale Indonesia menargetkan merampungkannya pada Juni 2024 ini.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI Masih Cermati Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo