Jakarta, FORTUNE - Mandiri Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) bisa menyentuh level antara 7.460–7.640 di akhir 2024.
Estimasi tersebut tak berubah dari target pada awal tahun. Menurut Head of Equity Research Mandiri Sekuritas, Adrian Joezer, proyeksi itu berlandaskan asumsi pemotongan suku bunga acuan The Fed pada triwulan IV 2024.
Untuk sektor, Mandiri Sekuritas menyoroti saham-saham berkapitalisasi besar (big caps). "Selain itu, kami juga menjagokan saham-saham sektor consumer dan telekomunikasi," ujar Joezer, dikutip Kamis (8/8).
Lebih lanjut, saham-saham dari sektor yang sensitif terhadap perubahan suku bunga pun turut masuk dalam sorotan Mandiri Sekuritas, seiring dengan ekspektasi dimulainya tren penurunan suku bunga oleh The Fed.
Sebab, jika hal itu sudah direalisasikan, maka deretan saham yang tergolong sensitif akan suku bunga pun akan menerima dampak positif. Namun demikian, sampai The Fed benar-benar memutuskan menurunkan suku bunga, saham berfundamental baik masih menjadi pilihan utama.
Berbeda dengan Mandiri Sekuritas, DBS Group Research memprediksi IHSG bisa mencapai level 7.750 sampai akhir tahun. Equities Specialist DBS Group Research, Maynard Arif mengatakan, ada sejumlah katalis pendukung perkiraan itu.
Pertama adalah faktor penguatan kurs rupiah pada semester II 2024. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang diprediksi masih terjaga di level 5,0 persen hingga akhir 2024. Hal itu diharap mampu menjaga pertumbuhan profit para emiten di semester II 2024.
"Namun, soal pertumbuhan itu yang masih tanda tanya. Karena pertama, faktor dari asing kan, yang sentimennya berubah setiap bulan tergantung data Amerika. Yang penting adalah faktor domestik, yang lebih ke pertumbuhan emiten," jelas Maynard.
Adapun, apabila nantinya pertumbuhan kinerja emiten berada di bawah ekspektasi, maka DBS Group Research akan merevisi target IHSG lagi.
Katalis ketiga adalah valuasi yang berada di bawah rata-rata 10 tahun belakangan, yang bisa menarik minat investor asing. Katalis keempat adalah peluang pemangkasan suku bunga.
"Jika suku bunga menurun, biasanya kupon bon juga menurun, yield-nya juga, kami harap dengan pertumbuhan terjaga, investor bisa mengalokasikan dana masuk ke saham lagi," jelas Maynard.
Pada Kamis sore, IHSG ditutup menurun 0,24 persen ke level 7.195,12, setelah dibuka di level 7.212,74.