Jakarta, FORTUNE - Emiten baterai milik Merdeka Copper Gold, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), membalikkan kerugian menjadi laba pada semester I 2024. Sahamnya pun betah di zona hijau pada Selasa (1/10).
MBMA membukukan laba bersih sebesar US$20,39 juta di periode itu, berbalik dari kerugian bersih US$19,65 juta pada enam bulan pertama 2023. Alhasil, rugi bersih per saham senilai US$0,00019 pada paruh I 2023 pun berubah menjadi laba bersih per saham sebesar US$0,00019.
Itu tak lepas dari pertumbuhan pendapatan usaha perseroan yang melejit 162,60 persen (YoY) dari US$350,97 juta menjadi US$921,65 juta pada waktu yang sama.
Adapun, kenaikan pendapatan secara signifikan itu ditopang oleh rekor produksi sebesar 42.782 ton nikel untuk NPI (nickel pig iron) dan 25.443 ton nikel untuk nikel matte bermutu tinggi (HGNM). Hal itu berkat peningkatan kapasitas pabrik RKEF tambahan dan akuisisi fasilitas konversi HGNM medio 2023.
Secara detail, segmen usaha manufaktur berkontribusi sebesar US$866,20 juta, meroket 146,80 persen (YoY) dari US$350,97 juta pada semester I 2023. Lebih lanjut, MBMA juga mulai beroleh pendapatan dari segmen usaha pertambangan, yang mencapai US$85,70 juta.
Berdasarkan area penjualan, pendapatan MBMA masih didominasi oleh pasar domestik, dengan kontribusi sebesar US$656,27 juta selama enam bulan pertama 2024, melonjak 338,01 persen (YoY). Sementara itu, MBMA juga menerima pendapatan senilai US$265,37 juta dari ekspor ke Cina di periode yang sama, meningkat 31,93 persen (YoY).
Merdeka Battery Materials sendiri menggencarkan inisiatif guna mendorong pertumbuhan pemrosesan HPAL. Salah satunya, dengan menambah kepemilikan di PT ESG New Energy Material (PT ESG) dari 55 persen menjadi 60 persen selama paruh I 2024.
Pada akhir semester I 2024, pemegang saham PT ESG sudah menginvestasikan total US$330 juta untuk konstruksi proyek, yang mana US$180 juta diambil dari ekuitas dan US$150 juta dari fasilitas pembiayaan.
Konstruksi dari PT ESG sendiri terus berlanjut dengan aktivitas commisioning, yang harapannya akan dimulai pada akhir 2024. Hingga akhir Agustus 2024, penyelesaian proyek itu sudah mencapai 81,4 persen secara menyeluruh.