Biaya Produksi Naik, Laba Bersih Sari Roti Justru Melonjak 12,7%

Penjualan bersih Sari Roti melonjak 15,1 persen.

Biaya Produksi Naik, Laba Bersih Sari Roti Justru Melonjak 12,7%
Contoh produk Sari Roti. (Indomaret)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) membukukan kenaikan laba dan penjualan di paruh pertama 2022. Kenaikan laba ini dicatat, meskipun biaya produksi perusahaan membengkak.

Menurut laporan keuangan perusahaan, pendapatan produsen Sari Roti itu naik 15,1 persen (YoY) menjadi Rp1,79 triliun. Bersamaan dengan itu, laba kotor dan laba bersih ROTI masing-masing mencapai Rp920,1 miliar (+8 persen) dan Rp137,3 miliar (+12,7 persen). Kenaikan diraih saat biaya bahan baku dan kemasannya melonjak 31,6 persen (YoY).

“Berbagai strategi yang kami terapkan untuk menghadapi tantangan usaha telah memberikan hasil positif dan diharapkan mampu terus memperkokoh posisi Sari Roti dalam industri makanan dan minuman di Indonesia,” ujar Direktur ROTI, Arlina Sofia dalam keterangan resmi, Selasa (26/7).

Pemetaan pertumbuhan dan katalisnya

Produk roti Sari Roti. (Website ROTI)

Mengacu pada pemetaan operasional, wilayah barat dan timur terus menunjukkan peningkatan penjualan, hingga menyentuh Rp798,2 miliar per semester pertama tahun ini, melonjak 19,3 persen (YoY). Sementara itu, wilayah Indonesia bagian tengah masih menjadi kontributor terbesar, dengan penjualan senilai Rp992,6 miliar atau tumbuh 11,9 persen.

Arlina berujar, “Jika ditelaah lebih dalam, pertumbuhan luar biasa penjualan dari wilayah barat dan timur merupakan hasil positif dari strategi perusahaan memperluas sebaran distribusi serta membangun pabrik baru di Batam, Gresik, Balikpapan dan Banjarmasin beberapa tahun belakangan ini.”

Adapun distributor Sari Roti, PT Indomarco Prismatama memberikan kontribusi penjualan terbesar terhadap penjualan senilai Rp658,9 miliar (36,78 persen) diikuti PT Sumber Alfaria Tirjaya Tbk (Alfamart) yang berkontribusi 22,97 persen (22,97 persen) terhadap penjualan bersih ROTI.

Adapun, kenaikan kinerja produsen Sari Roti oleh produk roti tawar, yang mencetak penjualan senilai Rp1,2 triliun, naik 5,18 persen (YoY). Disusul oleh penjualan roti manis senilai Rp657,9 miliar, tumbuh dari Rp510,3 miliar di periode serupa tahun lalu. Begitu pula dengan produk kue yang penjualannya meningkat dari Rp67,5 miliar jadi Rp126,1 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil