Meski Pendapatan Turun, Laba ESSA di Paruh I 2024 Melejit

Laba bersih paruh I 2024 ESSA melejit lebih dari 400 persen.

Meski Pendapatan Turun, Laba ESSA di Paruh I 2024 Melejit
Fasilitas PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA). (Dok. ESSA).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) pendapatan semester I 2024 turun 10 persen YoY menjadi US$151,6 juta.
  • Kontribusi terbesar dari segmen usaha amonia dan elpiji, dengan harga realisasi amonia dan LPG juga mengalami penurunan.
  • Laba bersih ESSA melesat 418,0 persen YoY menjadi sekitar US$20,6 juta, diatribusikan pada pemegang saham perusahaan.

Jakarta, FORTUNE - PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) membukukan pendapatan US$151,6 juta pada paruh pertama 2024, menurun 10 persen (YoY) dari US$168,2 juta pada periode serupa pada 2023.

Kontribusi terbesar berasal dari segmen usaha amonia, yakni hampir US$129,0 juta pada semester I 2024, turun dari US$299,7 juta pada semester I 2023. Sementara itu, segmen usaha elpiji menyumbang pendapatan sebesar US$22,7 juta, turun dari US$25,3 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Selama periode itu, harga realisasi amonia melemah menjadi US$334 per metrik ton pada kuartal II 2024, dari US$344 per metrik ton pada kuartal I 2024. Demikian pula dengan harga realisasi LPG, yang turun dari US$625 per metrik ton, menjadi US$586 per metrik ton.

Kendati pendapatan menurun, laba bersih yang diatribusikan kepada pemegang saham perusahaan melesat sekitar 418,0 persen (YoY) dari hampir US$4,0 juta menjadi sekitar US$20,6 juta pada semester I 2024. Demikian juga dengan EBITDA yang bertumbuh 48 persen (YoY) menjadi US$61,6 juta, dari US$41,7 juta.

Salah satunya karena beban pokok pendapatan ESSA menurun dari US$137,2 juta pada enam bulan pertama 2023, menjadi US$99,5 juta pada enam bulan pertama 2024. Begitu juga dengan beban penjualan dan beban keuangan perseroan.

Kinerja operasional ESSA di semester 1 2024

Menurut Corporate Secretary ESSA, Shinta D. U. Siringoringo, setelah berhasil menyelesaikan penghentian aktivitas operasional sementara terencana dalam rangka pemeliharaan fasilitas yang berlangsung selama hampir dua minggu, pabrik amonia ESSA telah beroperasi  dengan produktivitas dan efisiensi di tingkat yang lebih optimal.

Volume produksi amoniak di semester pertama 2024 tercatat lebih tinggi dari periode serupa pada 2023. Sementara itu, kilang LPG mencatatkan pencapaian lima tahun operasional tanpa trip pada kuartal II 2024.

Shinta menambahkan, ESSA memperkirakan level harga amoniak pada 2H24 akan tetap stabil atau lebih tinggi dibandingkan dengan harga pada enam bulan awal tahun ini.

"Bersamaan dengan itu, harga LPG tetap berada di atas level terendah musiman karena pemangkasan produksi minyak secara sukarela oleh OPEC+," jelasnya dalam keterangan resmi. 

Pada Jumat (12/7) pukul 15.58 WIB, saham ESSA naik 1,81 persen ke harga Rp845 per saham.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024