Minta Restu 5 Agustus, Chandra Asri Mau Stock Split 1:4

Tujuannya, menarik lebih banyak minat investor.

Minta Restu 5 Agustus, Chandra Asri Mau Stock Split 1:4
Fasilitas Chandra Asri, emiten petrokimia milik konglomerat Prajogo Pangestu. (Website Chandra Asri)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Emiten PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berniat memecah nilai nominal saham alias stock split dengan rasio 1:4. Perseroan akan meminta restu pada 5 Agustus dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

Mengutip keterbukaan informasi, Senin (18/7), pemecahan nilai itu bertujuan membuat harga saham TPIA lebih terjangkau, khususnya bagi para investor ritel. Lebih lanjut, aksi itu juga diharapkan dapat memperkuat likuiditas perdagangan TPIA di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga, jumlah investor yang berminat berinvestasi di perseroan diharap jadi lebih banyak.

Di akhir perdagangan pekan lalu (15/7), saham TPIA sendiri parkir di level 9.550 setelah naik 0,79 persen. Dalam sebulan terakhir, saham TPIA pun naik 1,87 persen; begitu juga secara ytd, dengan tingkat kenaikan 31,72 persen.

Sebelum ini, TPIA pernah memecah nilai nominal saham pada November 2017 dengan rasio 1:5. Saat itu, saham yang awalnya bernilai Rp1.000 per lembar pun berubah menjadi Rp200 per lembar.

Aksi korporasi dan mata agenda RUPSLB lain

Shutterstock/Elena_Dig

Selain ihwal stock split, gelaran RUPSLB Chandra Asri di Wisma Barito Pacific, Tower B, Jakarta Barat juga bakal membicarakan perubahan struktur penguras perseroan.

TPIA juga melakukan penawaran obligasi berkelanjutan IV tahap pertama 2022, dengan nilai Rp2 triliun. Langkah itu adalah bagian dari rangkaian aksi yang bertujuan menghimpun dana Rp8 triliun.

“Dana bersih yang perseroan peroleh dari hasil obligasi itu seluruhnya akan dipakai untuk keperluan modal kerja, di antaranya termasuk pembelian bahan baku produksi dan biaya operasional untuk kegiatan usaha,” jelas manajemen dalam keterbukaan informasi.

Perseroan menerbitkan obligasi dalam tiga seri, yakni Seri A (tenor 5 tahun), Seri B (tenor 7 tahun), dan Seri C (tenor 10 tahun).

Tahun ini Chandra Asri mengalokasikan belanja modal US$200 juta atau sekitar Rp3 triliun. Mayoritas dana itu bakal dipakai untuk membangun pabrik CAP 2. Sisanya akan diperuntukkan sebagai biaya perawatan dan transformasi digital.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024