Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali melakukan suspensi saham. Kali ini, saham milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mulai Senin (22/12). Mengapa demikian?
Menurut Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono dan P.H. Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Mulyana, keputusan suspensi itu berkaitan dengan kenaikan harga kumulatif yang signifikan pada saham TPIA.
"Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi investor, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara saham TPIA," tulis BEI dalam pengumumannya, dikutip Jumat.
Pemberlakuan suspensi saham TPIA akan berlaku sampai dengan bursa memberikan pengumuman lebih lanjut. Suspensi itu diimplementasikan di perdangangan Pasar Reguler dan Pasar Tunai.
Lebih lanjut, BEI pun mengimbau kepada pihak berkepentingan untuk rutin meninjau keterbukaan informasi dari Chandra Asri Petrochemical selama masa suspensi berlaku.
"Ini dilakukan untuk memberi waktu memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam tiap pengambilan keputusan investasinya di saham TPIA," tulis BEI dalam pengumumannya.
Adapun, selama sebulan terakhir ini, saham TPIA tercatat telah melesat 103,29 persen ke harga Rp5.875,00. Secara year to date, penguatannya bahkan mencapai 134,06 persen. Lonjakan signifikan terjadi pada periode 4-8 Desember 2023, dengan pergerakan dari Rp2.910 menuju Rp4.700.
Saham-saham yang baru-baru ini BEI suspensi
Selain TPIA, sebelumnya BEI juga baru saja menyetop sementara perdagangan dari PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) akibat harga yang menguat signifikan. Penguatan selama sebulan terakhir mencapai 106,54 persen ke harga Rp13.425. Sementara secara year to date, CUAN sudah meroket 4.799,64 persen.
Begitu juga dengan saham PT Akbar Indomakmur Stimee Tbk (AIMS) yang berkali-kali mengalami suspensi oleh BEI beberapa waktu belakangan ini dengan alasan yang sama. Namun, perdagangannya sudah dibuka kembali pada 21 Desember 2023.
Selama sebulan ini, AIMS menguat 114,51 persen. Lalu secara year to date, sahamnya meroket hingga 227,10 persen.
Pada 8-11 Desember 2023 lalu, saham dan waran seri I PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) juga sempat mengalami suspensi saham karena penurunan harga kumulatif signifikan. Kebalikan dari saham-saham sebelumnya.
Per 22 Desember 2023, saham STRK telah terkoreksi 56,03 persen ke harga Rp51.