Pasar Tunggu Kinerja Perbankan, IHSG Diproyeksi Menguat

Setelah BBNI, BBCA akan merilis kinerja pekan ini.

Pasar Tunggu Kinerja Perbankan, IHSG Diproyeksi Menguat
Ilustrasi laju IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diperkirakan menguat setelah naik 1,05% pada Rabu (22/1).
  • Analis Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG dapat mencapai level 7.386, dengan level support di 7.176 dan resisten di 7.301.
  • Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di antara support 7.200, pivot 7.250, dan resisten 7.300, ditopang spekulasi kinerja keuangan emiten di BEI.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diperkirakan menguat pada Kamis (23/1), setelah ditutup naik 1,05 persen pada penutupan perdagangan Rabu (22/1).

Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova IHSG dapat melanjutkan penguatannya menuju level 7.386 jika tren naik yang terjadi saat ini adalah wave (iii) dari [i], menurut analisis Fibonacci projection.

"Namun demikian, jika IHSG gagal menembus di atas level 7.301, maka koreksi jangka pendek dapat dimulai," kata Ivan dalam riset hariannya.

Adapun, level support IHSG berada di 7.176, 7.093, dan 7.022, sementara level resistennya di 7.301, 7.386, dan 7.443. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.

Ivan juga memproyeksikan IHSG hari ini melaju di antara support 7.230 dan resisten 7.300. Daftar saham pilihannya, terdiri dari: BBCA, ICBP, INDF, KLBF, dan TKIM.

Sekuritas lain, yakni Phintraco Sekuritas (Phintas), memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.200, pivot 7.250, dan resisten 7.300. Saham-saham yang disoroti oleh tim Phintas adalah ACES, EXCL, ERAA, MYOR, dan TOWR.

Head of Research Phintas, Valdy K mengatakan IHSG ditopang spekulasi pasar terhadap kinerja keuangan 2024 dari emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (22/1).

Selain itu, pasar juga memperoleh sentimen positif dari pandangan bahwa the Fed memiliki ruang yang lebih besar untuk pemangkasan yang lebih agresif di 2025. Pemicunya masih terkait dengan ekspektasi penurunan harga rata-rata minyak dan gas ditengah proyeksi peningkatan produksi minyak dan gas di AS di 2025.

"IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang baru di 7.200 sampai dengan 7.300 di sisa pekan ini," kata Valdy dalam risetnya.

Dari dalam negeri, BBNI ternyata menjadi bank besar pertama yang merilis kinerja keuangan 2024. BBNI catat pertumbuhan laba bersih sebesar 2,7 persen (YoY) ke Rp21,46 triliun, meski net interest income turun 1,9 persen (YoY) ke Rp40,48 triliun.

Kondisi itu mengindikasikan dampak negatif dari suku bunga tinggi terhadap profitabilitas sektor perbankan, meski pertumbuhan kredit bisa dijaga di atas 10 persen di 2024. Harga BBNI menguat lebih dari 1 persen di Rabu (22/1), mengindikasikan respon positif pelaku pasar.

Selanjutnya, BBCA dan BRIS dijadwalkan merilis kinerja 2024 di pekan ini. Pasar tampaknya relatif pesimis terhadap kinerja tahunan perbankan setahun lalu. "Namun kondisi ekonomi di Desember 2024 tampaknya menopang perbaikan signifikan di akhir tahun 2024, sehingga realisasi kinerja relatif di atas ekspektasi," ujar Valdy.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

IDN Channels

Most Popular

Profil Wiwoho Basuki, Konglomerat dan Ayah Widiyanti Putri
Siapa Aguan Bos PIK 2? Disebut Pemilik Pagar Laut Tangerang
CBDK Akuisisi PT IPN Rp2 Triliun untuk Proyek MICE PIK 2
Ada Rencana Aturan WFA Sebelum Lebaran 2025, Kapan Waktunya?
Profil Fly Jaya, Maskapai Baru yang Hadir di Indonesia
Harga Saham Bank Central Asia (BBCA) Hari Ini, 21 January 2025