Pasar Wait and See, IHSG Diproyeksi Melaju Sideways

Ini daftar saham rekomendasi IHSG hari ini (27/6).

Pasar Wait and See, IHSG Diproyeksi Melaju Sideways
Perdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diprediksi bergerak sideways pada Kamis (27/6) di kisaran resisten 6.960, pivot 6.900, dan support 6.830.
  • Pasar mengantisipasi hasil stress test sektor perbankan dan realisasi pertumbuhan ekonomi AS kuartal I 2024.
  • Proyeksi IHSG secara teknikal: level support di 6.850-6.870, level resisten di 6.930-6.950.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi bergerak sideways pada Kamis (27/6).

Head of Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG hari ini melaju di kisaran resisten 6.960, pivot 6.900, dan support 6.830.

Menurutnya, IHSG kembali membentuk upper shadow panjang dari pergerakan Rabu (26/6). Stochastic RSI yang berada di overbought area mengindikasikan kondisi rawan profit taking atau konsolidatif untuk beberapa waktu kedepan.

"IHSG diperkirakan sideways di rentang 6830-6960 di Kamis (27/6)," kata Valdy dalam riset hariannya.

Pasar mengantisipasi dua data penting dari Amerika Serikat (AS) hari ini, yaitu hasil stress test sektor perbankan dan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh lebih lambat di kuartal I 2024 dibanding kuartal IV 2023. Hasil stress test kemungkinan akan berpengaruh besar terhadap pandangan pasar atas arah kebijakan moneter The Fed.

Jika data ekonomi besok yang rilis pada 27 Juni waktu AS itu dirasa kurang, maka Jumat (27/6) merupakan hari yang sibuk dengan rilis sejumlah data ekonomi penting terutama di AS, Jerman dan Inggris.

"Kondisi ini yang memperbesar keyakinan bahwa pasar di Indonesia mungkin bersikap wait and see di sisa pekan ini," ujar Valdy lagi.

Adapun, daftar saham yang Phintraco Sekuritas soroti pada perdagangan Kamis (27/6) meliputi BFIN, HRUM, ARTO, ICBP, dan INDY.

Proyeksi IHSG secara teknikal

Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, hari ini IHSG masih berpotensi sideways jelang pengumuman GDP 1Q US di Kamis ini dan data Core PCE US di Jumat yang menjadi salah satu acuan langkah the Fed untuk cut suku bunga ke depan.

"Level support IHSG di 6.850-6.870, sedangkan level resisten berada di 6.930-6.950,” katanya kepada Fortune Indonesia.

Pasar Asia-Pasifik ditutup naik pada, Rabu (26/6) dimana para investor masih bersikap wait and see perihal beberapa data penting. Di Jepang, indeks Nikkei 225 mengalami kenaikan 1,26% dan indeks Topix menguat 0,56 persen.

Di Korea Selatan, KOSPI menguat 0,64 persen, dan Kosdaq naik tipis 0,02 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,09 persen, sementara hanya S&P/ASX 200 Australia turun 0,71 persen.

Selain itu, pelaku pasar menantikan data inflasi Australia untuk bulan Mei dan data output manufaktur Singapura untuk bulan Mei yang diperkirakan mencapai 3,8 persen pada bulan Mei. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan 3,6 persen pada bulan April.

Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Kamis (27/6) dari BNI Sekuritas:

1. MAPI

Jika tidak break di bawah 1.400, potensi naik ke 1.450-1.500 short term.

2. ESSA

Jika belum break di atas 770, area beli di 750, cut di bawah 740.

3. BREN

Hati-hati jika tidak break di atas 10000, potensi koreksi ke 9.575- 9.675.

4. PGAS

Jika tidak break di bawah 1.500, potensi naik ke 1.560-1.590 short term.

5. CFIN

Jika tidak break di bawah 492, potensi naik ke 498-506 short term.

6. ISAT

Jika tidak break di bawah 10.300, potensi naik ke 10.475-10.600 short term.

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

IDN Channels

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga