Peluang Rebound IHSG Menuju Pilkada Serentak 2024

Besok (27/11) akan digelar Pilkada serentak.

Peluang Rebound IHSG Menuju Pilkada Serentak 2024
Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • IHSG diproyeksikan menguat setelah naik 1,65 persen di 7.314,10.
  • Menembus resisten Fibonacci di level 7.309, dengan peluang uji resisten fraktal di level 7.370.
  • Prediksi IHSG hari ini bergerak di antara support 7.255 dan resisten 7.350 dengan daftar saham pilihan Binaartha Sekuritas.

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan menguat pada Selasa (26/11), setelah ditutup naik 1,65 persen di 7.314,10.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG telah menembus resisten Fibonacci di level 7.309, yang menandakan adanya peluang untuk menguji resisten fraktal di level 7.370.

Menurutnya, IHSG hari ini akan mengonfirmasi pembentukan wave [x] dalam skenario alternatif. "Apabila menembus di atas level 7.370," kata Ivan dalam riset harian kepada Fortune Indonesia.

Adapun, level support IHSG berada di 7.189, 7.115, dan 7.061. Sementara itu, level resistennya berada di 7.370, 7.451, dan 7.558. Berdasarkan indikator, MACD menunjukkan kondisi netral.

Ivan memprediksi IHSG hari ini bergerak di antara support 7.255 dan resisten 7.350. Daftar saham pilihan Binaartha Sekuritas hari ini, meliputi: AKRA, ARTO, INDF, MDKA, dan MEDC.

Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG melaju di kisaran support 7.250, pivot 7.300, dan resisten 7.330. Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menjelaskan, IHSG konfirmasi rebound ke atas level psikologis 7.200 (25/11) dan melanjutkan penguatan ke atas 7.300.

"Penguatan tersebut mengindikasikan berakhirnya fase konsolidasi di support area. IHSG berpeluang uji level MA200 di kisaran 7.330 sampai dengan 7.350 di Selasa (26/11)," kata Valdy dalam riset hariannya.

Salah satu pemicu pembalikan arah IHSG adalah penurunan U.S. 10-year Treasury Yield setelah kabar nominasi Scott Bessent sebagai U.S. Treasury Yield. Bessent diyakini fokus pada stabilitas ekonomi domestik. Kondisi itu diyakini memperbesar ruang pemangkasan suku bunga acuan The Fed di 2025, mengingat pemangkasan ini merupakan salah satu kebijakan ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS).

Penurunan U.S. 10-year Treasury Yield tersebut (25/11) berpotensi meredam capital outflow, bahkan berpotensi memicu capital inflow di pasar modal Indonesia.

"Suksesnya pelaksanaan pilkada serentak di 27 November 2024, terlepas dari hasil quick count berpotensi menjadi katalis inflow tersebut," kata Valdy lagi.

Adapun, daftar saham yang ia soroti pada perdagangan Selasa (26/11) adalah SMDR, UNVR, PGAS, AMRT, dan INDF. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Emas Menguat Setelah Data Inflasi AS Lebih Rendah Dari Ekspektasi
TikTok Diblokir Mulai 19 Januari 2025, Pengguna AS Beralih
WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Openspace Himpun Dana US$165 Juta, Siap Perluas Investasi Startup
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers