Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat masih ada 20 calon perusahaan tercatat yang mengantre IPO (Initial Public Offering) pada 2024. Dari sektor mana saja mereka?
Menurut Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, sudah ada 18 emiten yang mencatatkan saham secara perdana di BEI per 16 Januari 2024. Total dana yang dihimpun mencapai Rp3,38 triliun.
Lebih lanjut, dari 20 emiten yang mengantre untuk melantai ke bursa, mayoritas merupakan perusahaan beraset skala menengah, yakni di antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar.
"Ada tiga perusahaan aset skala kecil [di bawah Rp50 miliar], 15 perusahaan aset skala menengah, dan 2 perusahaan aset skala besar [di atas Rp250 miliar]," kata Nyoman dalam keterangannya pada akhir pekan, dikutip Senin (19/2).
Puluhan calon emiten itu datang dari berbagai sektor, dengan perincian sebagai berikut:
- 6 calon emiten dari sektor perindustrian.
- 4 calon emiten dari sektor consumer cyclicals.
- 4 calon emiten dari sektor consumen non-cyclicals.
- 3 calon emiten dari sektor teknologi.
- 2 calon emiten dari sektor basic materials.
- 1 calon emiten dari sektor properti dan real estate.
Antrean penerbitan obligasi dan right issue
Selain antrean pencatatan saham perdana, BEI juga melaporkan, masih ada 13 emisi dari 9 penerbit EBUS (efek bersifat utang dan/atau sukuk). Sebelumnya, telah diterbitkan 13 emisi dari 11 penerbit EBUS dengan dana dihimpun senilai Rp13,4 triliun.
13 emisi dari 9 penerbit EBUS yang berada di antrean atau pipeline BEI, terdiri dari:
- 4 perusahaan dari sektor basic materials.
- 2 perusahaan dari sektor energi.
- 1 perusahaan dari sektor finansial.
- 1 perusahaan dari sektor kesehatan.
- 1 perusahaan dari sektor perindustrian.
Lalu, ada pula antrean untuk aksi korporasi right issue dari 24 emiten yang berada di pipeline, yang mencakup:
- 8 emiten dari sektor consumer cyclicals.
- 5 emiten dari sektor finansial.
- 4 emiten dari sektor consumer non-cyclicals.
- 4 emiten dari sektor energi.
- 1 emiten dari sektor basic materials.
- 1 emiten dari sektor infrastruktur.
- 1 emiten dari sektor transportasi dan logistik.
Adapun, per 16 Februari 2024, ada 4 emiten yang menerbitkan right issue dengan total nilai Rp3,08 triliun.