Jakarta, FORTUNE - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), membukukan kenaikan pendapatan 68 persen (YoY) ke Rp5,1 triliun pada 2021. Hal ini ikut mendorong laba bersih perseroan melambung 64 persen (YoY) menjadi Rp142,6 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pencapaian pertumbuhan kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan signifikan bisnis Anteraja. Perusahaan logistik itu berkontribusi terhadap pendapatan perseroan Rp2,8 triliun (54 persen) dari total pendapatannya pada 2021. Pendapatan Anteraja itu melesat 248 persen sepanjang tahun lalu.
Alhasil, terjadi pergeseran dominasi bisnis ASSA. Pada kuartal pertama 2021, layanan rental dan penjualan kendaraan bekas masih menjadi penyumbang pendapatan terbesar.
“Kemudian sejak kuartal kedua 2021, pendapatan dari lini bisnis logistik, yang terdiri dari ASSA Jasa Logistik dan Anteraja (jasa pengiriman) berhasil meningkat melebihi kontribusi pendapatan dari lini bisnis lain,” kata Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto, dikutip Kamis (14/4).
Batu loncatan ASSA pada 2021
Tahun lalu menjadi momen bersejarah bagi ASSA, karena sukses menyiapkan IPO entitas anaknya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC). Selanjutnya, ASLC bakal berekspansi menjadi online-to-offline used car dealer dengan merek Caroline dan menggarap bisnis jasa lelang lewat PT JBA.
Pada 2022, ASLC menargetkan membuka 8 cabang baru untuk showroom Caroline. Lokasinya tersebar di sejumlah kota di Tanah Air. Dus, manajemen berharap Autopedia juga dapat memberikan kontribusi pendapatan yang baik bagi ASSA.
Secara keseluruhan, ASSA membidik pertumbuhan 30 persen hingga 40 persen di tahun ini. “Dengan peluang yang ada serta kemampuan yang dimiliki, kami optimis ASSA masih akan melanjutkan pertumbuhan untuk tahun-tahun berikutnya,” ujar Prodjo.
Saham ASSA telah menguat 6,64 persen sepanjang perdagangan hari ini. Sementara itu, dalam sepekan terakhir, harga ASSA sudah naik 4,05 persen.