Pendapatan H1 ASSA Turun Tapi Laba Naik, Berkat Efisiensi

ASSA melakukan efisiensi di anak usahanya, Anteraja.

Pendapatan H1 ASSA Turun Tapi Laba Naik, Berkat Efisiensi
Salah satu unit operasional PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). (Dok. ASSA)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Pendapatan ASSA pada semester I 2024 turun 0,87% YoY menjadi Rp2,37 triliun, namun laba bersih naik 84,58% YoY menjadi Rp128,43 miliar.
  • Efisiensi Anteraja dan sinergi dengan Cargoshare Logistics menurunkan beban pokok pendapatan serta beban umum dan administrasi perseroan.
  • Perseroan membidik pertumbuhan pendapatan 5-10% hingga akhir 2024 dengan proyeksi kenaikan dua digit pada laba bersih. Segmen bisnis ASSA juga mencatat pertumbuhan laba operasi yang signifikan.

Jakarta, FORTUNE - Emiten induk usaha Anteraja, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), membukukan kenaikan laba bersih 84,58 persen (YoY) menjadi Rp128,43 miliar pada semester I 2024, dari Rp69,58 miliar pada periode serupa di 2023.

Katalis pertumbuhan itu adalah efisiensi Anteraja, yang berperan besar dalam penurunan beban pokok pendapatan perseroan. Ditambah dengan mulai bersinerginya ekosistem logistik perseroan dengan Cargoshare Logistics.

Lebih lanjut, pendapatan ASSA pada semester pertama ini menurun 0,87 persen (YoY) dari Rp2,39 triliun menjadi Rp2,37 triliun. Namun demikian, langkah efisiensi yang dilakukan telah menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 7,08 persen (YoY) dari Rp1,82 triliun menjadi Rp1,69 triliun; beban umum dan administrasi turun 8,40 persen (YoY) menjadi Rp350,55 miliar; serta beban bunga berhasil turun 4,90 persen (YoY) menjadi Rp144,14 miliar; hal tersebut berdampak positif pada peningkatan perolehan laba bersih. 

Perseroan membidik pertumbuhan pendapatan 5–10 persen hingga akhir 2024, dengan proyeksi kenaikan dua digit pada laba bersih.

“Ke depannya, kami terus melakukan pertumbuhan secara organik dan terbuka untuk berbagai peluang pertumbuhan anorganik,” kata Direktur Utama ASSA, Prodjo Sunarjanto dalam keterangannya, Selasa (30/7).

Perincian pendapatan segmen bisnis ASSA

Unit bisnis penjualan kendaraan bekas ASSA memberikan kontribusi laba operasi cukup signifikan, yakni Rp80,42 miliar alias tumbuh 26,88 persen (YoY). Sementara itu, anak usaha di bisnis lelang, PT JBA Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba operasi sebesar 99,00 persen (YoY) menjadi Rp46,57 miliar.

Di bidang penyedia solusi logistik terintegrasi B2B, anak usaha ASSA, Cargoshare mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 23,29 persen (YoY) menjadi Rp139,06 miliar.

Prodjo berujar, “Saat ini, fokus perseroan adalah untuk terus melengkapi supply chain logistik mereka agar dapat terus memberikan nilai tambah kepada pelanggan mereka di berbagai industri.”

Lalu, untuk bisnis penyewaan kendaraan korporasi, autopool, dan juru mudi, ada kenaikan pendapatan sebesar 1,54 persen (YoY) menjadi Rp934,11 miliar.

Pada Selasa pukul 13.32 WIB, saham ASSA tercatat menurun 1,25 persen ke harga Rp790, dari harga penutupan kemarin, Rp800.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya