Jakarta, FORTUNE - Emiten menara Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), membukukan pendapatan senilai Rp2,21 triliun pada kuartal I 2024.
Capaian itu bertumbuh 7,33 persen (YoY) dari Rp2,06 triliun pada periode yang sama pada 2023. Kontribusi terbesar berasal dari segmen pendapatan sewa menara telekomunikasi, yang mencetak pendapatan Rp2,06 triliun, melonjak 55,88 persen (YoY) dari Rp1,92 triliun pada 2023.
Sementara itu, segmen jasa konstruksi menyumbang pendapatan senilai Rp134,24 miliar atau 6,09 persen dari total pendapatan. Terakhir, segmen jasa dan sewa listrik membukukan pendapatan senilai Rp13,40 miliar atau setara 0,60 persen dari seluruh pendapatan MTEL di kuartal awal 2024.
Meskipun kontribusi pendapatan jasa dan sewa listrik masih kecil, pertumbuhannya melejit 320,06 persen (YoY) dari Rp3,19 miliar pada awal 2023.
Pendapatan berdasarkan pelanggan
Jika ditelisik berdasarkan pelanggan, maka PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) merupakan kontributor terbesar terhadap pendapatan Mitratel pada triwulan awal 2024, yang berjumlah hampir Rp1,16 triliun atau setara 52,56 persen dari total pendapatan kuartal I 2024.
Meski yang terbesar, persentase kontribusi pendapatan MTEL dari Telkom menurun dari 59,82 persen pada kuartal I 2023.
Selain Telkomsel, pendapatan MTEL juga berasal dari PT Indosat Tbk (Rp449,53 miliar atau 20,38 persen) dan juga PT XL Axiata Tbk (Rp272,67 miliar atau 12,36 persen). Kontribusi pendapatan dari kedua pelanggan itu sama-sama bertumbuh dari awal 2023, yang masing-masing berjumlah 18,36 persen dan 9,88 persen.
Laba dan beban
Seiring dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan MTEL pun naik 7,21 persen (YoY) dari Rp976,10 miliar menjadi Rp1,05 triliun.
Sementara itu, laba tahun berjalan anak usaha Grup Telkom itu meningkat 3,98 persen (YoY) menjadi Rp520,99 miliar, dari Rp501,03 miliar pada triwulan I 2023.
Pada neraca keuangan, Mitratel membukukan total aset sebesar Rp57,31 triliun pada kuartal I 2024, naik tipis dari Rp57,01 triliun di akhir 2023. Ekuitasnya juga bertumbuh dari Rp34,04 triliun menjadi Rp34,48 triliun.
Bersamaan dengan itu, total liabilitas MTEL menurun dari Rp22,97 triliun menjadi Rp22,82 triliun.
Pada Jumat pukul 13.58 WIB, saham MTEL terkoreksi 3,36 persen ke harga Rp575. Volume transaksinya mencapai 43,7 juta saham, dengan nilai transaksi Rp25,2 miliar, serta frekuensi transaksi 3.720 kali.