Pengunjung Turun, Disney Tambah Investasi Theme Park US$60 M

Disney juga ingin memperluas jalur pelayaran bisnis pesiar.

Pengunjung Turun, Disney Tambah Investasi Theme Park US$60 M
Ilustrasi Mickey Mouse di Disneyland/Dok. disneyworld.disney.go.com/
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Walt Disney Co. meningkatkan investasinya menjadi sekitar US$60 miliar di bisnis kapal pesiar dan taman hiburan selama satu dekade ke depan. Itu termasuk ke dalam divisi Taman, Pengalaman, dan Produk. Angka itu lebih besar hampir dua kali lipat dari investasi Disney selama 10 tahun terakhir.

Berdasarkan pengajuan Disney kepada SEC pekan ini, Disney berniat untuk memperluas dan meningkatkan taman hiburannya di Amerika Serikat (AS) dan pasar internasional, yakni Shanghai, Paris, Tokyo, dan Hong Kong. Selain itu, Disney juga akan memperluas bisnis kapal pesiarnya.

Dikutip dari Entrepreneur, Kamis (21/9), Disney bahkan berencana membuat atraksi dengan tema yang berhubungan dengan waralaba Frozen dan Zootopia di properti-properti internasionalnya. “Kini, saat kami mempertimbangkan peluang pertumbuhan di masa depan, ada banyak cerita yang belum sepenuhnya dieksplorasi di taman hiburan kami,” tulis Disney dalam presentasi yang disubmit ke SEC.

Lebih lanjut, Disney akan menggunakan investasi itu untuk meningkatkan kemampuan bercerita, memperluas taman, resor, dan jalur pelayaran, serta menjangkau penggemar baru.

Sayangnya, Disney tak memperinci maksud dari perluasan bisnis kapal pesiarnya.

Alasan Disney gandakan investasi: keuntungan taman hiburan krusial bagi perusahaan

Pemandangan malam toko Disney di Distrik Baru Pudong (Lujiazui) di pusat kota Shanghai, Cina. Shutterstock/Efired

Mengapa keuntungan dari bisnis taman hiburan krusial bagi Disney? Karena, itu dapat mengimbangi kerugian layanan streaming Disney+.

Secara historis, Disney menjelaskan, investasi yang kuat terhadap properti kekayaan intelektualnya berhasil meningkatkan pendapatan secara konsisten di segmen bisnis taman, pengalaman, dan resor. Itu tergambar pada kekuatan investasi Disney selama dua dekade pada waralaba seperti Star Wars, Toy Story, dan Cars, sebagaimana dilansir dari Axios.

Yang jadi masalah, di kuartal terakhir terjadi penurunan jumlah pengunjung akibat suku musim panas yang mencapai rekor tertinggi dan kenaikan harga tiket.

Berdasarkan data Wall Street Journal, pada akhir pekan tanggal 4 Juli, waktu tunggu di taman hiburan Magic Kingdom di Orlando menurun 31 menit (YoY) dan 47 menit dari 2019. Sebelumnya, Disney World mendongkrak  harga tiket pada Mei lalu. CEO Disney, Bob Iger bahkan mengakui itu langkah yang terlampau berani. “Kami mungkin sedikit terlalu agresif dalam menentukan harga,” katanya pada Februari, seperti diwartakan oleh OC Register, dilansir dari Entrepreneur.

Pada Februari lalu, Disney juga baru melakukan PHK terhadap sekitar 7.000 karyawan guna memangkas biaya sekitar US$5,5 miliar. Saham Walt Disney Co. sendiri sudah tertekan 7,20 persen sepanjang perdagangan 2023 per 20 September EDT.

Related Topics

Walt DisneyDisney

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil