Penjualan Komatsu Turun 25,3% Selama 8 Bulan 2024

Tapi, saham UNTR tetap menguat.

Penjualan Komatsu Turun 25,3% Selama 8 Bulan 2024
Ilustrasi: Komatsu PC350LC-8M2 Hydraulic Excavator Kelas 30 Ton. (Dok. UNTR)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Penjualan alat berat Komatsu UNTR turun 25,33% YoY, hanya mencapai 2.950 unit pada Januari-Agustus 2024.
  • Mayoritas penjualan berasal dari sektor pertambangan (64%), diikuti konstruksi (14%), agro (13%), dan kehutanan (9%).
  • Saham UNTR masih menguat 1,10 persen meski penjualan menurun, dengan pangsa pasar mencapai 28% per Juni 2024.

Jakarta, FORTUNE - PT United Tractors Tbk (UNTR) telah menjual 2.950 unit alat berat Komatsu selama Januari hingga Agustus 2024, menurun 25,33 persen (YoY) dari 3.951 unit.

Mayoritas penjualan Komatsu sepanjang periode tersebut datang dari konsumen sektor pertambangan (64 persen). Diikuti oleh sektor konstruksi (14 persen), agro (13 persen), dan kehutanan (9 persen). 

Penurunan penjualan tersebut tidak berdampak terhadap laju saham UNTR pada Jumat (27/9) yang masih menguat 1,10 persen ke harga Rp27.600 per pukul 16.53 WIB. Dalam sepekan terakhir, harga UNTR telah naik 2,51 persen. Sementara itu, dalam sebulan belakangan ini, penguatan harga saham anak usaha Grup Astra itu mencapai 1,28 persen.

Adapun, angka penjualan Komatsu pada 8 bulan pertama 2024 itu berarti perseroan telah merealisasikan penjualan sebesar 65,55 persen dari target terbarunya, 4.500 unit. 

Belum lama ini, Corporate Secretary UNTR, Sara K. Loebis telah mengumumkan kenaikan target penjualan alat berat di 2024, dari sebelumnya 4.000 unit. "Namun, melihat perkembangannya, kondisi permintaan khususnya di pertambangan, tidak terlalu jelek, sehingga kami sudah merevisi target," jelas Sara pada pertengahan September lalu.

Lebih lanjut, khusus pada Agustus 2024, alat berat Komatsu terjual 435 unit. Mayoritas (70 persen) untuk sektor pertambangan, diikuti oleh sektor konstruksi (18 persen), agro (7 persen), dan kehutanan (5 persen).

Untuk pangsa pasar, perseroan melaporkan besarannya mencapai 28 persen per Juni 2024.

Kinerja operasional UNTR lainnya

Selain segmen construction machinery melalui United Tractors, perseoran pun mengumumkan kinerja operasional bisnis di bawah anak usaha Grup UT lainnya.

Pada bisnis mining contracting, Pamapersada Nusantara melaporkan produksi batu bara klien berjumlah 98,0 juta ton selama 8 bulan pertama 2024. Sementara itu, tingkat overburden removal-nya mencapai 809,5 juta bcm.

Kemudian, untuk bisnis coal mining, Tuah Turangga Agung mencatat, volume penjualan batu bara bulanan pada Agustus 2024 mencapai 701.000 ton. Itu mencakup 646.000 ton batu bara termal dan 55.000 ton batu bara metalurgi.

Secara year to date (8 bulan 2024), volume penjualan batu bara Tuah Turangga Agung berjumlah 9,18 juta ton.

Untuk segmen gold mining, volume penjualan bulanannya mencapai 18.000 ons pada Agustus 2024 dan 145.247 GEO (gold equivalent ounces) selama 8 bulan pertama 2024.

Terakhir, bisnis nickel mining telah membukukan volume penjualan sebanyak 128.000 wet metrik ton (wmt) dan 1,22 juta wmt secara year to date.PT United Tractors Tbk (UNTR) telah menjual 2.950 unit alat berat Komatsu selama Januari hingga Agustus 2024, menurun 25,33 persen (YoY)

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil