Permata Bank Rilis Permata ME, Target Pengguna Naik 2x Lipat

Peluncuran Permata ME merupakan kelanjutan perubahan logo.

Permata Bank Rilis Permata ME, Target Pengguna Naik 2x Lipat
Konferensi pers Permata ME, Kamis (10/10).
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Bank Permata Tbk menargetkan pengguna mobile banking Permata ME tumbuh dua kali lipat setelah pembaruan aplikasi dari PermataMobile X.
  • Pengguna aplikasi sebelumnya meningkat 14 persen year to year, dengan target pengguna baru kurang dari 2 juta.
  • Transaksi perbankan digital naik 31,11 persen (YoY) dan transaksi QRIS meningkat 217,33 persen (YoY), tercermin dalam aplikasi mobile banking mereka.

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank menargetkan pengguna mobile banking Permata ME bertumbuh dua kali lipat, seiring dengan pembaruan aplikasi yang sebelumnya bernama PermataMobile X.

Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli mengatakan, peluncuran Permata ME adalah kelanjutan dari perubahan logo dan identitas perseroan pada akhir September lalu. "Semua ini kami jalankan karena esensi dari perubahan logo ini adalah kami ingin sejalan dan selaras dengan Bangkok Bank sebagai pemegang saham kami," katanya di Jakarta, Kamis (10/10).

Sebelumnya, aplikasi PermataMobile X sudah dirilis sejak 2018. Menurut Consumer Banking Director Permata Bank, Djumariah Tenteram, selama Januari sampai dengan September 2024, pengguna aplikasi itu meningkat sekitar sekitar 14 persen (year to year).

"Targetnya [setelah peluncuran Permata ME] pasti akan naik dua kali lipat dari sekarang. Pengguna kami sekarang ini kurang dari 2 juta," kata Djumariah kepada pers setelah sesi peluncuran Permata ME.

Dari segi nilai transaksi di aplikasi perbankan seluler, Permata Bank mengatakan, pertumbuhannya mirip dengan rata-rata industri. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), transaksi perbankan digital naik 31,11 persen (YoY) dengan total 1,87 miliar transaksi. Untuk transaksi QRIS, pertumbuhannya mencapai 217,33 persen (YoY).

Lebih lanjut, transaksi BI-RTGS (BI Real Time gross Settlement) bertumbuh 11,73 persen (YoY). "Hal itu juga tercermin dengan apa yang ada di aplikasi mobile banking kami," ujar Div. Head Digital Channel Permata Bank dalam kesempatan yang sama.

Adapun, aplikasi Permata ME hadir dengan desain, performa, fitur, dan keamanan yang diperbarui dari versi sebelumnya. Fitur barunya, antara lain: pembelian valuta asing, pengiriman uang ke luar negeri hingga 13 mata uang asing yang berbeda lewat satu akun. Ada pula fitur penukaran Permata Poin dan pemberian umpan balik di aplikasi secara langsung.

Sejalan dengan itu, Permata Bank juga turut meningkatkan kualitas jaringan ATM-nya melalui penambahan fitur, termasuk pengambilan kas tanpa kartu (cashless withdrawal) di ATM. 

"Boleh dikatakan tidak [ada pengurangan jumlah ATM] karena kami malah melakukan investasi di ATM ya. ATM kami upgrade, kami ganti pengalamannya juga, layarnya, juga perangkat kerasnya," jelas Djumariah. "Hal itu sudah kami kerjakan mulai tahun ini."

Per 30 Juni 2024, Permata Bank memiliki 212 kantor cabang dan kantor kas, kantor cabang syariah, dan cabang bergerak; 830 lokasi ATM dan lebih dari 22.000 outlet tarik tunai tanpa kartu di Indomaret; akses lebih dari 100.000 ATM (VisaPlus, Visa Electron, MasterCard, Alto, ATM Bersama, dan ATM Prima akses jaringan).

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil