Permintaan PO iPhone 15 Kuat, Saham Apple Naik 1,69%

Permintaan PO iPhone 15 lampaui pasokan.

Permintaan PO iPhone 15 Kuat, Saham Apple Naik 1,69%
iPhone 15. (Website Apple)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Saham Apple konsisten bergerak di zona hijau dan ditutup menguat 1,69 persen di harga US$177,97 pada perdagangan Senin (18/9) EDT (Eastern Daylight Time) atau Selasa (19/9) pagi WIB.

Penguatan itu ditopang oleh kenaikan pemesanan awal atau pre-order (PO) iPhone 15 yang meluncur pada Jumat (15/9) lalu. Analis Wedbush, Dan Ives menyebut, pemesanan awal iPhone 15 naik di kisaran 10-12 persen (YoY) jika dibandingkan pemesanan awal untuk lini produk iPhone 14.

"Waktu pengiriman kini telah dipindah ke akhir Oktober hingga awal November untuk model iPhone 15 Pro atau Pro Max," kata Ives dalam risetnya, dikutip dari Business Insider, Selasa.

Selain di Amerika Serikat (AS), Ives pun melihat kuatnya tingkat pemesanan awal di pasar India, Cina, dan sebagian wilayah Eropa.

Adapun, setelah PO, penjualan iPhone 15 di toko ritel fisik baru akan dimulai pada Jumat (22/9).

Permintaan awal iPhone 15 lampaui pasokan dan peluang kenaikan harga jual rata-rata

Toko Apple di Shanghai, Tiongkok dipadati orang-orang yang mengantre untuk membeli gadget terbaru perusahaan tersebut. Shutterstock/TonyV3112

Goldman Sacs mencatat, tanggal fullfillment di platform penjualan daring dengan cepat bergeser dari tanggal rilis (15/9) menjadi lebih dari delapan minggu untuk model dan wilayah tertentu. Contohnya, model iPhone 15 berwarna merah muda.

Hal itu mengindikasikan bahwa permintaan PO melampaui pasokan, menurut firma investment banking, sekuritas, dan manajemen investasi itu. "Kami melihat meningkatknya waktu tunggu untuk iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max sebagai indikasi positif permintaan konsumen dan peningkatan price mix," tulis Goldman Sachs dalam riset.

Adapun, dikutip dari Jiwaji University, price mix adalah nilai produk yang ditentukan oleh produsen, yang mencakup keputusan terkait: tingkat harga yang akan digunakan, diskon yang akan diberikan, dan persyaratan kredit yang diperbolehkan untuk pelanggan.

Ives memproyeksikan Apple bisa menjual sekitar 85 juta-90 juta unit iPhone 15 di periode pemesanan awal. Selain karena pemesanan di muka yang kuat, optimisme itu juga didukung oleh promosi kuat dari operator seperti Verizon dan AT&T, serta pemeriksaan internal dengan rantai pasokan Apple.

Menurutnya, sebagian besar permintaan iPhone 15 tertuju pada model Pro dan Pro Max yang lebih mahal, sehingga dapat membantu mendongkrak naik harga jual rata-rata iPhone Apple sebesar US$100, menjadi sekitar US$925.

"Kami memprediksi, unit iPhone akan terjual di kisaran 225 juta unit pada 2024," ujarnya.

Dengan optimisme tersebut, Goldman Sachs dan Wedbush masing-masing menetapkan target harga US$216 dan US$240 untuk saham Apple.

Related Topics

AppleIphone 15

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

MoU: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Perbedaan, dan Contoh MoU
Daftar Perusahaan Terbaik di Dunia versi TIME: 5 dari Indonesia
Kisruh Kursi Kepemimpinan Kadin, Begini Kronologinya
Pemangkasan Bunga The Fed jadi Stimulus Ke Perbankan
BI Bakal Luncurkan Lembaga Central Counterparty (CCP), Apa Itu?
7 Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi di BEI