Jakarta, FORTUNE - Berbagai perusahaan ritel yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) diproyeksi menuai berkah pada 2023 mengingat tahun ini merupakan warsa prapemilu. Sejumlah analis memprediksi daya beli masyarakat akan kian meningkat mendekati pelaksanaan ajang demokratis tersebut.
BRI Danareksa Sekuritas, misalnya, memperkirakan emiten ritel akan mencatat rekor tertinggi dan melanjutkan periode pemulihan sepanjang 2022 ke 2023 berkat peningkatan upah minimum provinsi (UMP) dan penghentian PPKM sejak akhir tahun lalu.
Pun begitu dengan Mirae Asset Sekuritas. Perusahaan investasi itu menyebut katalis lain, seperti kembalinya mobilitas masyarakat, yang tecermin dari padatnya jalan-jalan di kota-kota besar.
Apalagi, pada akhir kuartal I dan awal kuartal II akan ada momen Ramadan dan Idulfitri, yang umumnya meningkatkan daya beli dan lalu lintas kunjungan ke pusat-pusat perbelanjaan.
Jika Anda tertarik untuk memasukkan saham emiten ritel ke dalam portofolio, lebih baik kenali dulu perusahaan ritel yang terdaftar di BEI dalam ulasan berikut ini!
Daftar perusahaan ritel yang terdaftar di BEI
Ada dua jenis ritel, yakni: ritel staples (barang atau produk harian) dan ritel discretionary (barang atau produk sekunder). Tapi, di BEI, ada berbagai subsektor ritel. Berikut ini perinciannya:
1. Subsektor pusat perbelanjaan (department stores)
Anda tentu tidak asing dengan pusat perbelanjaan, yang termasuk jenis emiten ritel. Beberapa contohnya, yakni:
- PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS).
- PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA).
- PT Matahari Department Stores Tbk (LPPF).
2. Subsektor supermarket dan minimarket
Subsektor ritel yang kedua ini berkaitan erat dengan kebutuhan harian, sehingga termasuk ritel staples. Anda dapat dengan mudah menemukan contohnya di sekitar lingkungan permukiman masyarakat. Berikut beberapa di antaranya:
- PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) pengelola Ranch Market.
- PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) pengelola Hypermart.
- PT Hero Supermarket Tbk (HERO) pengelola Hero.
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) pengelola Alfamart.
- PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) pengelola Alfamidi.
- PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) yang terafiliasi dengan induk usaha Indomaret.
3. Subsektor ritel elektronik
Pada subsektor elektonik, ada berbagai emiten ritel, seperti:
- PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).
- PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES).
- PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII).
- PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE).
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
- PT Global Teleshop Tbk (GLOB).
4. Subsektor fesyen atau tekstil
Grup MAP, seperti PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) dan MAPI, termasuk dalam sektor ritel ini. Contoh produknya, yakni: Sports Station, Adidas, Converse, Zara, Innisfree, Leneige, Pull & Bear, Loewe, dan Lacoste.
Demikian beberapa contoh perusahaan ritel yang terdaftar di BEI. Selain nama-nama di atas, masih ada banyak emiten ritel yang telah mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia.