Jakarta, FORTUNE - PT Phapros Tbk (PEHA), produsen Antimo, akan membayarkan dividen sekitar Rp13 per lembar saham untuk tahun buku 2022, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (8/6).
Menurut Direktur Phapros, David Sidjabat, para pemegang saham sepakat mengalokasikan Rp11,2 miliar atau 40 persen laba bersih 2022 sebagai dividen. Rasio tersebut ebih kecil dibandingkan dividen tahun buku 2021, yakni 60,8 persen.
Kendati demikian, David menyebut secara absolut terjadi peningkatan pada nilai dividen per saham. Pada tahun buku 2021, PEHA membagi dividen Rp7,9 per saham. “Secara absolut terjadi peningkatan cukup baik, yakni hampir 68 persen,” katanya dalam paparan publik daring Phapros, setelah RUPS.
Pemberian dividen tahun buku 2022 sudah dipertimbangkan berdasaran prospek ekspansi usaha perseroan setelahnya. Adapun, anak usaha Kimia Farma itu membukukan laba bersih Rp28,06 miliar sepanjang tahun lalu, melesat 153,55 persen dari Rp11,07 miliar. Penjualan bersihnya berjumah Rp1,16 triliun di periode tersebut.
Kinerja dan strategi Phapros di 2023
Sementara itu, di kuartal pertama 2023, laba bersih Phapros terkikis 15,91 persen (YoY) dari Rp5,59 miliar menjadi Rp4,70 miliar. Selain itu, penjualan bersih Phapros menurun 3,07 persen (YoY) secara tahunan, dari Rp269 miliar menjadi Rp261 miliar.
Salah satunya akibat koreksi 39,27 persen pada segmen obat yang dijual bebas (over-the-counter/OTC), dari Rp56,07 miliar menjadi Rp34,04 miliar. Presiden Direktur Phapros, Hadi Kardoko menjelaskan, “Penurunan terjadi salah satunya karena beberapa produk terkait Covid-19 tidak relevan lagi seiring [transisi pandemi] menjadi endemi. Tapi kami yakin sampai akhir 2023 tetap masih akan bertumbuh [bisnis farmasi].”
Dus, pada 2023, Phapros telah menyiapkan strategi utama dari segi komersial, operasional, dan organisasional. Pada sisi komersial, perseroan akan fokus menata portofolio produk dari OGB menjadi OTC dan ethical. Lalu digitalisasi pada penjualan dan field forces automation, fokus pareto produk, memperbaiki proses demand planning, serta menggelar program pemasaran bersama dengan anak usaha.
Di ranah operasional, Phapros akan mengefisienkan rantai pasok dan energi, sinergi fasilitas produksi dalam holding farmasi, dan menerapkan lean manufacture. Lalu di bidang organisasi, perseroan juga akan merestrukturisasi utang bank jangka pendek dan panjang demi menurunkan beban bunga, menyesuaikan biaya pemasaran, dan memperbaiki AR collection.
Sejalan dengan itu, Phapros juga akan memperkuat sistem informasi dan teknologi, serta meningkatkan kompetensi karyawan.
