Jakarta, FORTUNE - Jumlah calon emiten yang akan IPO (Initial Public Offering) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bertambah menjadi 30 perusahaan.
Itu berdasarkan data terbaru BEI per 20 September 2024. Mayoritas para calon emiten datang dari sektor consumer non-cyclicals (21,4 persen). Lalu diikuti oleh sektor consumer cyclicals dan energi (masing-masing 14,3 persen).
Sementara itu, sisanya berasal dari sektor lainnya, di antaranya: basic materials, industrials, financials, healthcare, infrastructures, serta properties & real estates.
Secara detail, berikut ini jumlah masing-masing calon emiten berdasarkan sektor:
- 6 perusahaan sektor consumer non-cyclicals.
- 4 perusahaan sektor consumer cyclicals.
- 4 perusahaan sektor energi.
- 3 perusahaan sektor basic materials.
- 3 perusahaan sektor perindustrian.
- 2 perusahaan sektor keuangan.
- 2 perusahaan sektor kesehatan.
- 2 perusahaan sektor infrastruktur.
- 2 perusahaan sektor properti dan real estate.
- 1 perusahaan sektor teknologi.
- 1 perusahaan sektor transportasi dan logistik.
Berdasarkan skala aset, mayoritas (17 perusahaan) memiliki aset skala menengah, yakni antara Rp50 miliar sampai dengan Rp250 miliar. Lalu, 11 lainnya adalah perusahaan beraset skala besar, yakni di atas Rp250 miliar. Sementara itu, dua lainnya beraset skala kecil, yakni di bawah Rp50 miliar.
Sebelumnya, sejak awal 2024 hingga 20 September 2024, sudah ada 34 emiten yang mencatatkan saham perdana di BEI. Total dana yang dihimpun mencapai Rp5,15 triliun.
Antrean atau pipeline obligasi dan rights issue
Untuk obligasi, sudah ada 107 emisi dari 63 penerbit EBUS dengan dana terhimpun sejumlah Rp91,3 triliun pada periode yang sama.
Selanjutnya, BEI mencatat masih ada 21 emisi dari 16 penerbit EBUS yang berada dalam pipeline, dengan klasifikasi sektor sebagai berikut:
- 5 perusahaan sektor keuangan.
- 3 perusahaan sektor energi.
- 2 perusahaan sektor basic materials.
- 2 perusahaan sektor transportasi dan logistik.
- 2 perusahaan sektor perindustrian.
- 1 perusahaan sektor consumer cyclicals.
- 1 perusahaan sektor properti dan real estate.
Di sisi lain, BEI melaporkan terdapat 24 emiten yang sedang mengantre untuk melaksanakan rights issue, dengan perincian berikut ini:
- 8 perusahaan sektor consumer cyclicals.
- 5 perusahaan sektor keuangan.
- 4 perusahaan sektor consumer non-cyclicals.
- 4 perusahaan sektor energi.
- 1 perusahaan sektor basic materials.
- 1 perusahaan sektor infrastruktur.
- 1 perusahaan sektor transportasi dan logistik.
Sepanjang 2024, ada 15 emiten yang sudah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp34,42 triliun.