Jakarta, FORTUNE - PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) buka suara perihal wacana pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menggelar program pemeriksaan kesehatan (medical check up) gratis untuk puluhan juta masyarakat Indonesia pada 2025.
Menurut Direktur Utama PRDA, Dewi Muliaty, perseroan sudah memperhitungkan potensi pertumbuhan dari keterlibatannya dalam mendukung program yang akan fokus pada penderita TBC (tuberculosis) tersebut. Sayangnya, karena masih bersifat rencana dan penghitungannya belum matang, ia mengaku tak bisa memperinci angkanya.
"Karena masih sangat dinamis hitungan kami ini, kami masih konfirmasi-konfirmasi terus kira-kira kepastian pelaksanaannya seperti apa?" kata Dewi dalam acara Prodia Connect, Senin (30/9).
Lebih lanjut, ia menilai, rencana penerapan program pemeriksaan kesehatan gratis itu tersegmentasi untuk populasi yang rentan terjangkit TBC, yakni kelompok masyarakat yang kekurangan gizi. Menurutnya, itu kemungkinan berhubungan dengan program Prabowo-Gibran lain, yakni program makan bergizi gratis.
Dus, target pesertanya akan banyak berasal dari kelompok tersebutm, sehingga ceruknya bersifat niche. Jikalau itu akan diperuntukkan ke segmen kelas menengah pun, menurutnya jumlahnya tak akan terlalu besar. Kecuali, bila program itu akan bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, yang saat ini belum memiliki manfaat berupa layanan kesehatan preventif.
"Kalau kita kerja sama dengan pemerintah baru, dalam hal dukungan check up masyarakat itu, saya rasa kita tak bisa terlalu mengharapkan margin. Tapi, banyak berupa dukungan. Bahwa nantinya ada unsur tanggung jawab sosial, bagi Prodia itu hal yang positif juga," jelas Dewi lagi.
Dari segi kinerja, PRDA memproyeksikan pertumbuhan kinerja sekitar 1–2 persen pada 2024. Pada paruh I 2024, perseroan telah membukukan pendapatan senilai Rp1,03 triliun, menurun 2,89 persen (YoY). Laba bersihnya juga menurun 22,25 persen (YoY) menjadi Rp115,67 miliar.
Pada akhir perdagangan Senin, saham PRDA melemah 2,17 persen ke harga Rp3.150, setelah dibuka di harga Rp3.220. Rata-rata harga PRDA hari ini adalah Rp3.157,75. Volume transaksi PRDA hari ini mencapai 1,13 juta saham, dengan nilai transaksi Rp3,59 miliar, dan frekuensi transaksi 518 kali.